Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi beras (freepik.com/freepik)
ilustrasi beras (freepik.com/freepik)

Beras merupakan bahan utama untuk menu makanan sehari-hari yang selalu ada di setiap rumah. Namun, sering kali beras mudah terkena kutu, berbau apek, atau cepat rusak saat disimpan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menyimpannya agar tahan lama dan tidak cepat rusak.

Berikut adalah lima cara menyimpan beras biar tidak berkutu, tetap bersih, dan tahan lama. Kamu bisa mencobanya langsung di rumah, nih!

1. Simpan beras di tempat kering dan sejuk

ilustrasi area kering dan sejuk (pexels.com/RDNE Stock project)

Cara pertama adalah menyimpan beras di tempat yang benar-benar kering dan sejuk. Kelembapan merupakan faktor utama yang bisa membuat beras mudah diserang kutu atau berbau apek. Sehingga, hindari menyimpan beras di tempat yang lembap seperti area dapur yang sering terkena cipratan air.

Kamu bisa meletakkan beras di area kering, sejuk, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jika memungkinkan, kamu bisa menggunakan dehumidifier untuk membantu mengurangi kadar kelembapan di ruang tempat penyimpanan beras. Dengan begitu, beras akan tetap kering dan bebas dari kutu.

2. Pakai wadah kedap udara dan tertutup rapat

ilustrasi wadah kedap udara dan tertutup rapat (pexels.com/Ron Lach)

Memilih wadah yang tepat untuk menyimpan beras sangat penting untuk mencegah serangan kutu atau serangga lainnya. Kamu bisa memakai wadah plastik tebal atau kaca yang tertutup rapat serta kedap udara agar beras tetap terjaga kebersihannya. Hindari menggunakan tempat yang terbuat dari kertas atau karton, karena udara dan lembap bisa menembus bahan tersebut.

Pastikan wadah yang akan digunakan bersih dan kering. Periksa juga tidak ada kutu di dalam wadah tersebut agar beras tidak rusak saat disimpan dalam waktu yang lama.

3. Menyimpan beras dalam kulkas

ilustrasi kulkas (pexels.com/Kevin Malik)

Jika kamu membeli beras dalam jumlah banyak dan ingin menyimpannya dalam jangka waktu lama, bisa menyimpannya di dalam kulkas. Pindahkan beras ke dalam wadah tertutup, lalu masukkan ke kulkas.

Selain itu, kamu juga bisa menyimpannya di dalam freezer untuk menghilangkan telur dan larva kutu yang kemungkinan ada di dalam beras. Namun, pastikan untuk memindahkan beras ke dalam wadah tertutup dan aman dari suhu freezer, ya.

4. Tambahkan bawang putih, daun salam, atau daun jeruk

ilustrasi bawang putih yang sudah dikupas (pexels.com/Cats Coming)

Bawang putih punya aroma khas yang tidak disukai kutu, termasuk kutu beras. Kamu bisa menggunakannya untuk mengusir kutu pada beras yang disimpan. Caranya cukup kupas beberapa bawang putih, dan letakkan di permukaan beras atau sudut tempat penyimpanan.

Daun jeruk dan daun salam juga dipercaya ampuh mengusir kutu beras karena aromanya. Bahkan, aroma pada daun bisa memberikan aroma kesegaran yang sama pada beras. Kamu tinggal meletakkan beberapa lembar daun ini ke dalam wadah beras. Namun, pastikan daun dalam kondisi benar-benar kering dan tidak basah, ya.

5. Hindari mencampur beras lama dengan beras baru

ilustrasi beras (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menyimpan beras baru sebaiknya tidak dicampur dengan beras lama. Biasanya, beras lama sudah memiliki kelembapan lebih tinggi, yang bisa memicu pertumbuhan kutu atau jamur pada beras baru.

Jika kamu masih ada beras lama di wadah penyimpanan, sebaiknya dihabiskan terlebih dahulu. Lalu, wadah tersebut dicuci bersih dan keringkan. Setelah benar-benar bersih dan kering, baru pindahkan beras baru ke dalam tempat penyimpanan tersebut.

Itu dia lima cara menyimpan beras agar tidak kutuan, kualitasnya tetap terjaga, dan tahan lama. Kamu bisa mencobanya sesuai kondisi di rumah. Dengan perawatan yang baik, beras tetap segar dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lebih lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team