Kemajuan teknologi digital dan media sosial memang membawa banyak manfaat, tetapi juga membuka peluang bagi para predator seks untuk mengincar anak-anak dan remaja. Para predator ini sering menyamar sebagai teman sebaya, memanipulasi, dan membujuk anak untuk berbagi informasi pribadi atau bahkan melakukan hal yang membahayakan. Situasi ini tentu sangat mengkhawatirkan, apalagi anak-anak sering kali belum menyadari risiko yang mengintai di balik layar perangkat mereka.
Sebagai orangtua, melindungi anak dari ancaman predator seks di media sosial adalah prioritas penting. Hal ini bukan hanya soal membatasi akses anak terhadap gawai, tetapi juga mendidik, mendampingi, dan membangun komunikasi yang sehat. Berikut ini adalah lima tips praktis yang dapat dilakukan orangtua untuk melindungi anak dari predator seks yang aktif di media sosial.