Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi paman dan keponakan (pexels.com/cottonbro studio)

Menjadi paman sering kali dipandang sebagai status keluarga semata. Padahal, peran paman bisa sangat berarti dalam kehidupan para keponakan. Mereka bisa menjadi teman bermain, sosok penasehat, bahkan tempat bercerita yang aman selain orang tua mereka.

Kalau kamu punya keponakan, jangan sia-siakan kesempatan untuk dekat dengan mereka. Anak-anak akan tumbuh dan mengingat siapa saja yang hadir dan peduli pada masa kecilnya. Berikut empat cara bijak yang bisa kamu lakukan untuk menjadi paman yang baik bagi keponakanmu.

1. Luangkan waktu untuk hadir dan mendengarkan mereka

ilustrasi menemani bermain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak semua paman memiliki waktu luang, terutama jika sibuk bekerja atau tinggal jauh dari keluarga. Namun, jika ingin menjadi paman yang baik, penting untuk menyempatkan diri hadir di kehidupan mereka. Kehadiranmu secara fisik maupun emosional akan membangun kedekatan yang mereka rasa aman dan nyaman.

Saat bertemu, cobalah untuk benar-benar mendengarkan mereka. Anak-anak suka bercerita tentang hal-hal kecil yang menurut kita remeh, seperti mainan baru atau teman sekolahnya. Namun, baginya itu sangat berarti. Dengan mendengarkan, kamu menunjukkan bahwa mereka penting bagimu dan ini akan menumbuhkan rasa percaya mereka kepadamu.

2. Tunjukkan kasih sayang dengan cara yang tepat

ilustrasi mengantar anak ke sekolah (pexels.com/Anete Lusina)

Kasih sayang bukan hanya soal memberi hadiah mahal. Anak-anak lebih membutuhkan perhatian dan kehangatan emosional. Pelukan singkat, menepuk bahu, atau sekadar menatap mata mereka saat berbicara adalah bentuk kasih sayang yang sederhana tapi bermakna.

Selain itu, hindari memanjakan berlebihan. Memberikan semua yang mereka inginkan tanpa mempertimbangkan nilai didikan justru kurang baik. Paman yang bijak akan menyeimbangkan antara memanjakan dan tetap menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada keponakannya.

3. Jadilah contoh yang baik dalam sikap dan tutur kata

ilustrasi paman dan keponakan (pexels.com/Kindel Media)

Tanpa disadari, anak-anak meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jika kamu ingin dihormati dan diidolakan oleh keponakanmu, tunjukkanlah sikap dan tutur kata yang baik. Mereka akan meniru cara kamu berbicara, bersikap santun, dan bagaimana kamu memperlakukan orang lain.

Misalnya, ketika kamu berkunjung dan mengucapkan terima kasih kepada ibunya setelah makan bersama, keponakanmu akan melihat dan mempelajari itu. Sikap sederhana ini mengajarkan mereka tentang pentingnya menghargai orang lain. Selain itu, hindari berkata kasar atau bersikap keras saat bersama mereka, karena itu bisa terekam dalam ingatan mereka.

4. Dukung hobi dan cita-cita mereka tanpa memaksakan kehendakmu

ilustrasi paman dan keponakan (pexels.com/Brett Sayles)

Sebagai paman, kamu pasti ingin keponakanmu tumbuh menjadi anak yang hebat. Namun, perlu diingat bahwa mereka punya minat dan cita-cita sendiri. Tugasmu adalah mendukung dan membimbing mereka, bukan memaksakan kehendak atau ekspektasimu sendiri.

Jika keponakanmu suka menggambar, berikan mereka alat gambar sederhana. Jika mereka senang bermain bola, dukung dengan menonton latihannya sesekali. Dengan begitu, mereka akan merasa didukung dan dicintai. Jangan lupa untuk memberikan pujian atas usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Ini akan membuat mereka lebih percaya diri dan tidak takut mencoba hal baru.

Menjadi paman yang baik bukan hanya tentang memberi hadiah atau membuat mereka tertawa saat bertemu. Lebih dari itu, menjadi paman adalah tentang kehadiran, teladan, dukungan, dan kasih sayang yang bijak. Keponakanmu mungkin tidak akan selalu mengingat hadiah apa yang kamu beri, tapi mereka akan selalu mengingat bagaimana kamu membuat mereka merasa dihargai dan dicintai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team