TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghemat Listrik AC, Tagihan Jadi Gak Jebol

Mimin yakin pasti banyak yang keliru cara memakai AC

Air conditioner (AC). (unsplash.com/Sanan Israyilli)

Air Conditioner (AC) adalah alat yang berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembapan udara dalam ruangan. Awalnya, AC termasuk barang mewah. Namun kini hampir di setiap rumah tangga menggunakan alat elektronik ini, dan tentu saja tagihan listrik ikut meningkat.

Jika AC tidak digunakan secara baik dan benar, maka kamu akan boros mengeluarkan biaya listriknya. Berikut ini beberapa cara menghemat listrik AC.

Baca Juga: 5 Tanaman Obat yang Bisa Ditanam di Rumah, Ada Daun Sakti

Baca Juga: 6 Tips Bersihkan Panci Gosong Menggunakan Bahan Dapur

1. Memilih AC yang hemat listrik

Unit outdoor AC. (unsplash.com/Carlos Lindner)

Jika ingin menghemat penggunaan listrik, kamu sebaiknya memilih AC jenis inverter. Dengan adanya komponen inverter, maka AC hanya bekerja keras di awal saja, hingga suhu yang diinginkan tercapai. Kompresor nantinya akan bekerja dengan sangat minim sehingga tidak memakan daya listrik.

Selain itu, kamu bisa memilih AC hemat listrik yang biasanya menggunakan watt rendah atau low watt. Biasanya, AC jenis inverter maupun low watt ini harganya lebih mahal dari AC biasa atau noninverter.

2. Menyesuaikan ukuran PK AC dengan luas ruangan

AC dalam suatu ruangan. (pexels.com/Max Vakhtbovych)

Dalam AC dikenal istilah Paard Kracht atau PK. PK adalah ukuran kekuatan dari AC untuk menstabilkan atau mendinginkan ruangan. Semakin besar PK, maka semakin besar daya listrik yang dibutuhkan.

Pemilihan ukuran PK ini harus menyesuaikan luas ruangan yang akan dipasangi AC. Misalnya, ruangan yang luas menggunakan PK kecil, maka AC akan bekerja keras untuk mendinginkan ruangan tersebut, dan memerlukan waktu lama untuk mencapai suhu yang diinginkan. Hal ini tentu berpengaruh kepada penggunaan daya listrik, sehingga akan semakin boros.

Berikut ini panduan umum ukuran luas ruangan dengan ukuran PK pada AC:

  • 1/2 PK cocok untuk ruangan dengan luas 10 meter persegi (m2)
  • 3/4 PK cocok untuk ruangan dengan luas 14m2
  • 1 PK cocok untuk ruangan dengan luas 18m2
  • 1 1/2 PK cocok untuk ruangan dengan luas 24m2
  • 2 PK cocok untuk ruangan dengan luas 36m2.

3. Hindari untuk mengatur suhu di bawah 24 derajat celcius

Air conditioner (AC). (pixabay.com/mohamed_hassan)

Sebaiknya kamu tidak mengatur suhu AC di bawah 24 derajat celcius. Suhu rata-rata di Indonesia berkisar 30 derajat celcius. Sehingga jika diatur di bawah 24 derajat celcius, maka kerja kompresor akan sangat berat dan lama yang akan berpengaruh terhadap penggunaan listrik.

Hindari juga untuk mengatur suhu AC pada 16 derajat celcius. AC sangat sulit untuk mencapai suhu 16 derajat celcius, sehingga kompresor akan bekerja secara terus menerus. Hal ini selain membuat listrik boros, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.

4. Menutup lubang ventilasi udara dan jangan terlalu sering membuka pintu

Ilustrasi ruangan tertutup. (pixabay.com/marioschmidtphoto)

Agar suhu ruangan bisa cepat stabil sesuai keinginan, maka sebaiknya harus menutup lubang ventilasi. Hal ini bertujuan agar udara dingin yang dihasilkan oleh AC tidak keluar dari ruangan tersebut.

Selain itu, jangan terlalu sering membuka pintu. Hal ini juga akan menyebabkan udara dingin AC tidak akan maksimal. Jika udara dingin tidak keluar, maka suhu ruangan akan cepat stabil sehingga penggunaan listrik akan lebih hemat.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya