TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mencegah Siput Tanpa Cangkang Masuk Kebun

Diiih, mimin paling geli sama siput tanpa cangkang

Ilustrasi siput (pexels.com/Irina Anastasiu)

Slug atau yang juga dikenal sebagai siput tanpa cangkang, merupakan hama tanaman yang kerap menyerang kebun. Siput jenis ini seringkali mengunyah daun muda dan merusak bibit tanaman hanya dalam semalam. Hama ini akan meninggalkan lubang pada daun dan lendir keperakan yang dihasilkan oleh tubuhnya.

Siput jenis ini tidak bisa diabaikan karena akan berkembang biak dengan cepat. Untuk itu, jika kamu menemukan tanda-tanda lendir keperakan dan lubang tidak beraturan pada daun, maka segera lakukan tindakan pencegahan.

Dilansir Thespruce.com dan Gardenersworld.com, berikut cara mencegah siput tanpa cangkang.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Hewan Peliharaan Merusak Kebun

Baca Juga: 6 Bahan Organik yang Mengandung Kalsium Tinggi untuk Tanaman

1. Mengontrol siput menggunakan garam

Ilustrasi siput (pexels.com/Leon Woods)

Garam adalah pertolongan pertama untuk mengontrol siput. Cara membuatnya pun gampang, cukup melarutkan garam dan air dalam botol semprot. Usahakan menggunakan cukup banyak garam hingga terlihat jelas dalam air.

Semprotkan larutan ini langsung pada siput untuk mengeringkannya. Siput biasanya beraksi pada malam hari. Jadi siapkan senter dan sarung tanganmu.

Selain membuatnya jadi semprotan, kamu juga bisa menaburkan garam langsung ke tubuh siput untuk mengeringkannya. Namun terkadang, cara ini kurang berhasil karena siput bisa melepaskan garam yang menempel di lapisan lendirnya.

2. Menjebak siput dengan minuman bir

Ilustrasi bir di kebun (pexels.com/Michelle Riach)

Mengontrol siput dengan minuman bir merupakan cara klasik. Kamu bisa membeli bir murah dan meletakkannya di kebun. Caranya, buka botol dan keluarkan sebagian besar isinya. Dengan sisa bir yang masih sedikit, letakkan botol di kebun dengan posisi rebahan. Tekan botol ke tanah agar lubangnya rata dengan permukaan tanah.

Siput menyukai aroma ragi dan akan merangkak ke dalam botol untuk mendapatkan bir. Sehingga dia akan tenggelam dan tidak bisa keluar. Tinggalkan botol selama beberapa malam dan jika sudah penuh, buang siputnya.

Selain botol, kamu juga bisa menggunakan wadah berpenutup lain seperti kaleng kopi atau wadah keju. Isi wadah dengan bir dan buatlah lubang seukuran siput di penutupnya. Kubur wadah dalam tanah hingga penutupnya sejajar dengan permukaan. Buatlah perangkap lebih banyak dan letakkan di sekitar kebun pada siang hari.

3. Menyirami kebun pada pagi hari

Ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Siput biasanya mencari makanan pada malam hari. Karena hewan satu ini menyukai tanah yang basah, maka pastikan tanah sudah mengering pada malam hari. Tanah basah di malam hari dapat membuat jalan bagi siput di antara tanaman. Untuk mencegah datangnya siput, maka hindari penyiraman pada sore hari dan ganti menjadi pagi.

4. Ciptakan ekosistem yang sehat di kebun

Ilustrasi siput (pexels.com/Irina Anastasiu)

Satu cara alami yang tepat untuk mengontrol siput adalah mendatangkan predator alaminya. Beberapa hewan yang biasanya memakan siput adalah katak, kadal air, burung, kumbang tanah, dan kura-kura.

Untuk menarik mereka ke kebun, kamu bisa menciptakan ekosistem yang tepat. Pelajari apa yang dibutuhkan hewan-hewan tersebut untuk berkembang. Jika memelihara ayam, kamu bisa membiarkan hewan itu berkeliaran di kebun dan memakan siput yang ditemukannya. Untuk mendatangkan katak dan kadal air misalnya, kamu bisa membuat kolam kecil sebagai habitat mereka.

Jika kamu menggunakan mulsa di sekitar tanaman, hindarkan pemakaian mulsa longgar seperti jerami. Sebaliknya, pilih mulsa dari kompos, pupuk kandang, atau daun hijau yang dikomposkan. Hal ini akan membuat tanah menjadi lebih sehat sehingga tanaman juga lebih subur. Tanaman yang sehat cenderung bisa menahan kerusakan yang diakibatkan siput. Karena siput cenderung menyerang tanaman yang sudah lemah.

5. Kontrol siput dengan tanah diatom

Ilustrasi berkebun (pexels.com/Teona Swift )

Tanah diatom terbuat dari sisa-sisa fosil (silika) organisme air kecil yang disebut diatom. Tanah ini mampu menghancurkan tubuh siput lunak, membuatnya mengering, dan mati. Bagusnya lagi, tanah diatom tidak beracun sehingga aman bagi manusia dan hewan peliharaan.

Cara penggunaannya sangatlah mudah. Kamu hanya perlu menaburkan tanah ini di berbagai tempat seluruh kebun. Gunakan sarung tangan dan masker, serta jangan menaburkannya ke daun tanaman.

Pilihlah hari yang cerah untuk menaburkan tanah diatom dan pastikan tidak ada hujan dalam watu 24 jam. Ganti tanah diatom jika sudah lembap ya.

Jika kamu berkebun menggunakan pot, memasang cincin tembaga di sekeliling pot juga efektif untuk memberikan muatan listrik pada siput. Bahan ini tersedia di pasaran dalam bentuk kawat, pita, jaring, atau tabung.

6. Menggunakan pembasmi hama siput pabrikan

Ilustrasi menaburkan pelet di kebun (pexels.com/Antony Trivet)

Kamu juga bisa menggunakan pembasmi hama siput yang dijual di pasaran. Produk ini berbentuk pelet yang sudah jadi dan siap pakai. Kamu bisa membeli pelet berbahan besi fosfat yang beracun bagi siput, tetapi tidak berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan. Baca saksama petunjuk penggunaannya ya, dan pastikan menggunakan sarung tangan.

Hindari penggunaan pelet yang terbuat dari bahan metaldehid karena mampu membunuh hewan-hewan yang memakan bangkai siput.

Verified Writer

Suarcani

Penulis yang seringkali baper dengan kisah karangannya sendiri.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya