Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi setrika baju (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi setrika baju (freepik.com/pressfoto)

Sudah meluangkan waktu lama untuk menyetrika, tapi baju tetap terlihat kusut dan gak rapi? Rasanya menjengkelkan, apalagi kalau kamu sedang buru-buru atau butuh tampil prima. Menyetrika memang kelihatan mudah, tapi ada banyak faktor tersembunyi yang bisa membuat hasil akhirnya jauh dari harapan. Bahkan tanpa disadari, beberapa kebiasaan kecil bisa merusak efektivitas menyetrika dan bikin baju tetap berkerut meski sudah ditekan berkali-kali.

Kalau kamu sering mengalami hal ini, jangan langsung menyalahkan setrika atau bajunya. Bisa jadi ada hal-hal teknis yang terlewat saat proses menyetrika. Mulai dari cara mencuci, cara mengeringkan, hingga teknik menyetrika yang gak tepat, semuanya bisa memengaruhi hasil akhir. Berikut ini adalah tujuh alasan kenapa bajumu tetap kusut meskipun sudah kamu setrika dengan telaten. Simak baik-baik agar tak terulang lagi!

1. Baju disetrika saat masih terlalu kering

ilustrasi menyetrika baju (pexels.com/Pixabay)

Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah menyetrika baju yang terlalu kering. Saat kain sudah benar-benar kering dan kaku, seratnya menjadi lebih sulit diluruskan. Akibatnya, meski kamu menyetrika dengan suhu tinggi sekalipun, lipatan-lipatan tetap bertahan dan baju tampak gak rapi. Ini yang membuat hasil setrikaan terasa kurang maksimal, bahkan seperti belum disetrika sama sekali.

Solusinya, sebaiknya setrika baju saat masih agak lembap atau semprotkan sedikit air sebelum mulai menyetrika. Setrika uap juga sangat membantu untuk masalah ini karena uap panas dapat melunakkan serat kain lebih cepat. Menyetrika dengan kelembapan yang tepat membuat kain lebih lentur dan mudah dihaluskan. Jadi, jangan tunggu baju kering kerontang dulu baru disetrika, ya!

2. Gak menggunakan suhu yang sesuai dengan jenis kain

ilustrasi menyetrika baju (pexels.com/Ron Lach)

Setiap bahan pakaian punya kebutuhan suhu setrika yang berbeda. Misalnya, katun dan linen perlu suhu tinggi, sementara bahan sintetis seperti polyester atau nylon lebih cocok dengan suhu rendah. Kalau kamu asal mengatur suhu setrika tanpa melihat label perawatan pakaian, bisa jadi suhu yang kamu pakai terlalu rendah sehingga gak cukup untuk menghaluskan kerutan.

Di sisi lain, suhu yang terlalu tinggi juga berisiko merusak kain dan menyebabkan bekas kilap atau bahkan gosong. Agar hasilnya maksimal, selalu perhatikan label perawatan pada pakaian dan sesuaikan suhu setrika dengan jenis kainnya. Gunakan setrika yang memiliki pengaturan suhu yang presisi, atau setrika uap dengan pengontrol uap otomatis. Kesesuaian suhu ini penting untuk mendapatkan hasil rapi tanpa merusak baju.

3. Menyetrika tanpa menggunakan alas yang rata dan stabil

ilustrasi menyetrika baju (pexels.com/cottonbro studio)

Alas setrika yang gak rata bisa jadi penyebab kenapa bajumu tetap kusut meskipun sudah disetrika berulang kali. Ketika papan setrika bergelombang atau terlalu empuk, tekanan setrika gak menyebar merata ke seluruh permukaan kain. Akibatnya, kerutan kecil justru gak ikut tertekan dan tetap menempel setelah proses menyetrika selesai.

Gunakan papan setrika yang stabil, keras, dan memiliki permukaan rata. Jika gak punya papan setrika, pastikan kamu menyetrika di atas permukaan keras yang dilapisi kain tebal. Hindari menyetrika di kasur atau sofa karena permukaannya gak mendukung tekanan optimal. Alas yang benar akan mempercepat proses dan menghasilkan setrikaan yang jauh lebih rapi.

4. Gak menarik dan meluruskan kain sebelum disetrika

ilustrasi menyetrika baju (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Menyetrika sambil membiarkan kain tetap terlipat atau tergulung adalah kesalahan yang sering gak disadari. Jika kamu gak menarik kain dengan baik sebelum menyetrikanya, kerutan bisa ikut "dikunci" saat setrika lewat, dan bukannya hilang, malah makin membekas. Hal ini terutama sering terjadi di bagian lipatan lengan, krah, atau bagian bawah baju.

Sebelum mulai menyetrika, ratakan kain dengan tangan dan tarik bagian yang akan disetrika agar gak ada kerutan tersembunyi. Lakukan secara perlahan dan fokus pada area-area detail yang rentan kusut. Ini memang membutuhkan sedikit waktu tambahan, tapi hasilnya jauh lebih memuaskan. Menyetrika bukan cuma soal menekan setrika ke baju, tapi juga tentang penanganan kain yang cermat.

5. Meletakkan baju yang baru disetrika sembarangan

ilustrasi setrika baju (freepik.com/freepik)

Kamu sudah menyetrika dengan sempurna, tapi kenapa begitu dipakai, baju tetap terlihat lecek? Bisa jadi masalahnya bukan pada proses menyetrika, tapi pada cara kamu meletakkan baju setelah selesai disetrika. Kalau baju langsung ditumpuk di tumpukan lain atau dilempar sembarangan ke kursi, maka hasil rapi itu bisa hilang dalam sekejap.

Sebaiknya gantung baju yang baru disetrika di hanger agar tetap mempertahankan bentuk dan kerapian. Untuk baju yang dilipat, pastikan kamu melipatnya dengan rapi dan gak menaruh barang berat di atasnya. Jangan juga menyimpan baju dalam keadaan masih hangat dari setrika, karena ini bisa menyebabkan kerutan baru muncul. Perlakuan setelah menyetrika punya pengaruh besar terhadap hasil akhirnya.

6. Menggunakan setrika yang uapnya gak stabil atau lemah

ilustrasi setrika uap (pexels.com/Ron Lach)

Jika kamu sudah melakukan semua hal dengan benar tapi baju tetap kusut, mungkin masalahnya ada pada alatnya. Setrika yang semburan uapnya lemah atau gak konsisten gak akan efektif melunakkan kain, apalagi untuk bahan yang tebal. Uap yang gak stabil juga bisa menyebabkan air menetes ke baju dan justru meninggalkan bercak.

Pilihlah setrika uap yang punya pengaturan uap fleksibel dan output yang stabil. Perhatikan juga apakah lubang uap pada setrika sering tersumbat atau jarang dibersihkan. Endapan mineral bisa mengganggu kerja uap dan menurunkan efektivitas setrika. Perawatan rutin pada alat setrika adalah kunci agar fungsinya tetap maksimal setiap kali digunakan.

7. Menyetrika terlalu cepat tanpa memberi waktu pada panas untuk meresap

ilustrasi seseorang setrika baju (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Sering kali kita terburu-buru menyetrika karena kejar waktu atau ingin cepat selesai. Akibatnya, gerakan setrika jadi terlalu cepat dan gak memberi waktu panas meresap ke dalam serat kain. Padahal, untuk meluruskan kerutan, panas dari setrika butuh beberapa detik untuk mengendap dan melunakkan struktur kain.

Cobalah menyetrika dengan gerakan yang pelan, stabil, dan tekan setrika sedikit lebih lama di area yang kusut. Jangan terlalu cepat berpindah dari satu bagian ke bagian lain, terutama untuk bahan tebal seperti katun atau linen. Meskipun sedikit lebih lama, hasil akhirnya akan jauh lebih memuaskan dan kamu gak perlu mengulang berkali-kali. Kesabaran jadi kunci penting dalam menyetrika yang efektif.

Menyetrika bukan sekadar soal panas dan tekanan, tapi juga soal teknik, alat, dan perhatian pada detail. Baju yang tetap kusut meski sudah disetrika biasanya disebabkan oleh kesalahan kecil yang terlewat, seperti suhu gak sesuai, kain terlalu kering, atau gerakan setrika yang terlalu cepat. Tapi semua masalah ini bisa dihindari jika kamu memahami penyebabnya dan mulai membentuk kebiasaan menyetrika yang lebih cermat.

Dengan mengenali tujuh penyebab utama baju tetap kusut meski sudah disetrika, kamu bisa menghemat waktu, tenaga, dan menghasilkan pakaian yang jauh lebih rapi. Menyetrika dengan teknik yang benar bukan cuma bikin baju licin, tapi juga memperpanjang usia kain dan meningkatkan penampilanmu secara keseluruhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team