Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak-anak sedang bermain (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ibu-ibu atau bapak ngumpul di gang dan nemenin anak main sambil suapin anak makan, mungkin menjadi pemandangan yang biasa ya. Makan yang seharusnya selesai dalam waktu cepat malah menjadi lama, karena nungguin anak ngunyah makanannya. Terkadang kelamaan juga untuk memberikan suapan berikutnya.

Tahukan kamu, bahwa makanan yang sudah lebih dari 30 menit terbuka, tidak baik diberikan kepada anak. Berikut ini penjelasan Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, dr Candra Maya Sari SpA MBiomed.

1. Makanan dingin tidak enak

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Makanan yang sudah lebih dari 30 menit di ruang terbuka tentu menjadi dingin. Makanan yang dingin pasti berkurang kelezatannya. Itulah, yang kata Candra, membuat bayi atau anaknya tambah tidak mau makan.

2. Penyebab anak sulit makan, satu di antaranya gagal fokus

ilustrasi anak-anak (IDN Times/Aryodamar)

Anak yang sedang belajar makan biasanya baru aware terhadap lingkungannya. Sehingga pada saat belajar makan, sekitar usia 6 bulanan, akan fokus pada makanan. Namun seiring bertambahnya usia akan lebih gampang terdistraksi, karena ia akan lebih aware dengan lingkungannya.

Akibatnya, kalau lebih dari 30 menit, bayi atau anak hanya duduk diam dan akan fokus pada hal lain, bukan pada makanannya lagi.

3. Jadwal makan tidak teratur

Ilustrasi. (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Jadwal makan anak yang tidak teratur akan menyulitkan dia untuk menyantapnya. Hendaknya jadwal makan anak jangan diganti-ganti atau diulur-ulur. Jadwal makan yang tidak teratur akan membuat anak kenyang sebelum makan, atau lapar menunggu jam makan berikutnya.

4. Menjelang jam makan, jangan memberinya camilan atau yang manis-manis biar tidak kenyang

Foto hanya ilustrasi. (Unsplash/Ryan Quintal)

Sebelum atau sedang makan, anak jangan diberikan minuman atau camilan yang manis-manis. Hal itu akan membuat anak mudah kenyang. Sehingga asupan penting, yang seharusnya dimakan, menjadi tidak termakan karena anak sudah kenyang.

5. Penuhi nutrisi ketika anak masih di dalam kandungan

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Orangtua tentu saja menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang secara sehat. Makanya disarankan untuk memberikan nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Melansir dari buku Mommyclopedia: Tanya-jawab tentang nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan anak yang terbit tahun 2018 karya dr Meta Hanindita SpA, 1000 HPK adalah masa selama 270 hari (Sembilan bulan) di dalam kandungan, ditambah 730 hari (Dua tahun) pertama kehidupan anak. Ini adalah periode emas untuk menentukan kualitas kehidupan anaknya kelak.

Masa 1000 HPK penting karena di usia delapan minggu pertama sejak pembuahan terjadi pembentukan organ tubuh seperti otak, jantung, dan ginjal. Perkembangan organ ini terus berlanjut hingga anak berusia dua tahun.

Sehingga Meta menyarankan anak harus memenuhi nutrisi terutama protein, asam lemak tak jenuh ganda, zat besi, seng, tembaga yodium, folat, vitamin A, B6, dan B12 agar otak anak dapat berkembang.

Masa puncak kebutuhan zat besi adalah ketika janin masih berada di dalam kandungan, dan masa balita (Enam bulan sampai tiga tahun).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team