9 Benda Harus Disingkirkan dari Kamar Mandi agar Lebih Terorganisir

Kamar mandi sering menjadi ruang penting yang digunakan setiap hari, baik untuk memulai pagi dengan segar maupun mengakhiri hari dengan relaksasi. Namun, tanpa disadari, berbagai barang yang jarang digunakan atau sudah tidak layak pakai dapat menumpuk di sana, mengganggu kenyamanan dan keindahan ruang tersebut.
Agar kamar mandi tetap menjadi tempat yang bersih dan rapi, langkah sederhana seperti declutter dapat membantu menciptakan suasana yang lebih teratur dan menyenangkan. Segera singkirkan benda-benda berikut ini dari kamar mandi agar terlihat lebih terorganisir, dilansir dari Better Homes&Gardens, southernliving.com, dan marthastewart.com.
1. Perlengkapan toilet berukuran mini

Perlengkapan toilet berukuran mini sering kali menjadi penyebab kamar mandi terlihat berantakan. Barang-barang seperti sampo, sabun, atau lotion mini yang biasanya diambil dari hotel sering kali dibiarkan menumpuk tanpa digunakan.
Akibatnya, mereka mudah terlupakan dan terselip di laci atau rak, bahkan hingga kedaluwarsa. Selain itu, ukuran kecilnya membuat mereka sulit untuk digunakan secara rutin, sehingga lebih baik disumbangkan jika masih dalam kondisi belum dibuka.
2. Kosmetik kedaluwarsa

Kosmetik kedaluwarsa tidak hanya mengambil ruang di kamar mandi, tetapi juga berisiko bagi kesehatan kulit Anda. Produk yang telah melewati masa pakainya, seperti foundation, maskara, atau lipstik, dapat kehilangan efektivitasnya dan bahkan menjadi sarang bakteri.
Penggunaan kosmetik semacam ini dapat memicu iritasi kulit, jerawat, atau bahkan infeksi. Sebagai panduan, perhatikan simbol pada kemasan yang menunjukkan durasi penggunaan setelah dibuka, seperti "12M" yang berarti produk sebaiknya digunakan dalam 12 bulan.
3. Handuk dan keset yang usang

Handuk yang sudah tipis, sobek, atau kehilangan daya serapnya tidak lagi efektif digunakan. Sementara itu, keset yang usang cenderung menjadi tempat berkumpulnya debu dan kelembapan, sehingga berisiko menjadi sarang jamur. Selain itu, handuk dan keset yang tidak layak pakai dapat merusak estetika kamar mandi yang terorganisir.
Untuk menjaga kerapian, gantilah handuk dan keset yang sudah tidak layak dengan yang baru. Handuk lama dapat didaur ulang menjadi kain lap, sementara keset usang bisa digunakan untuk keperluan lain di rumah.
4. Obat-obatan kedaluwarsa

Obat-obatan yang sudah kedaluwarsa juga sebaiknya segera disingkirkan dari kamar mandi. Obat yang melebihi tanggal kedaluwarsa tidak hanya kehilangan efektivitasnya, tetapi juga berisiko menjadi berbahaya jika dikonsumsi.
Selain itu, menyimpan obat kedaluwarsa hanya akan menambah tumpukan barang yang tidak diperlukan, membuat ruang penyimpanan terasa sempit dan berantakan. Untuk membuang obat dengan aman, cek program pengembalian obat di apotek setempat atau gunakan kantong pembuangan khusus yang tersedia di beberapa fasilitas kesehatan.
5. Gorden plastik kamar mandi yang kotor

Gorden plastik kamar mandi yang kotor juga sering kali menjadi penyebab utama kamar mandi terlihat berantakan dan tidak higienis. Gorden jenis ini mudah menumpuk jamur, lumut, dan kotoran, terutama karena paparan air dan kelembapan tinggi di kamar mandi.
Meskipun dapat dicuci, kotoran yang menempel sering kali sulit hilang sepenuhnya, sehingga gorden tampak kusam dan tidak sedap dipandang. Solusinya, ganti gorden plastik yang kotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti kain berbahan hemp atau polyester tahan air, yang lebih mudah dibersihkan dan tahan lama.
6. Pisau cukur kotor atau berkarat

Pisau cukur yang dibiarkan terlalu lama tanpa digunakan atau tidak dibersihkan dengan baik dapat menjadi sarang bakteri. Selain itu, karat pada pisau cukur dapat menyebabkan iritasi kulit atau infeksi jika digunakan.
Demi menjaga kebersihan dan kerapian, penting untuk segera membuang pisau cukur yang sudah kotor atau berkarat. Pilihlah pisau cukur berkualitas yang tahan lama dan simpan di tempat yang kering untuk menghindari kelembapan yang memicu karat.
7. Loofah atau spons bekas

Loofah atau spons bekas sering kali menjadi sumber kekacauan di kamar mandi sekaligus tempat berkembangnya bakteri. Karena digunakan untuk mengangkat kotoran, minyak, dan sel kulit mati, loofah atau spons yang telah lama dipakai cenderung menjadi lembap dan sulit kering sepenuhnya, menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat atau iritasi. Untuk menjaga kamar mandi tetap terorganisir dan higienis, pastikan untuk rutin mengganti loofah atau spons setiap satu bulan sekali.
8. Sikat gigi dan pasta gigi lama

Sikat gigi dan pasta gigi lama sebaiknya langsung segera dibuang untuk menjaga kamar mandi tetap terorganisir dan higienis. Sikat gigi yang sudah usang atau rusak, seperti bulu sikat yang rapuh atau terbelah, tidak hanya kurang efektif dalam membersihkan gigi, tetapi juga bisa menjadi sarang bakteri.
Begitu pula dengan pasta gigi yang sudah kadaluarsa atau hampir habis sebaiknya dibuang, karena bisa kehilangan efektivitasnya dan menjadi tempat berkembang biaknya kuman. Menggantinya dengan yang baru secara teratur tidak hanya membuat kamar mandi lebih rapi, tetapi juga mendukung kebersihan mulut yang lebih baik.
9. Botol yang sudah kosong

Botol yang sudah kosong sering kali hanya menambah kekacauan di rak atau area shower, menghalangi ruang untuk produk lain yang lebih diperlukan. Selain itu, botol kosong yang dibiarkan terlalu lama dapat menumpuk debu atau kotoran, menciptakan kesan berantakan.
Sebaiknya segera buang botol kosong atau daur ulang jika memungkinkan, untuk menjaga kamar mandi tetap rapi, fungsional, dan nyaman digunakan. Dengan membuang botol kosong, kamu juga dapat lebih mudah memantau produk yang perlu dibeli ulang.
Dengan menyingkirkan benda-benda yang tidak lagi diperlukan atau sudah tidak berfungsi dengan baik, kamar mandi akan lebih terorganisir dan nyaman digunakan. Pengelolaan ruang yang lebih efektif tidak hanya meningkatkan kebersihan dan estetika, tetapi juga mendukung praktik perawatan diri yang lebih efisien.