5 Saran Mempekerjakan Babysitter, Demi Keamanan Anak!

28 Nov 2022, 19:00 WIB

ilustrasi mengurus anak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mempekerjakan babysitter untuk membantu mengasuh anak bukanlah suatu hal terlarang, malahan bisa membuat bebanmu sedikit lebih ringan dalam mengurusnya. Tapi yang namanya pengasuh tentu bukan bagian dari keluarga, jadi kamu tetap harus hati-hati saat mempekerjakannya.

Mulai dari memasang kamera CCTV di rumah, memberi batasan dalam mengasuh, dan jeli dalam mencari tahu background hidup orang yang menjadi pengasuh anakmu. Karena meskipun kamu memercayainya, anak tetap gak boleh dilepas sepenuhnya dengan babysitter. Penjelasan lengkapnya ada dalam lima poin berikut ini. Simak ya!

1. Mencari tahu background diri orang yang mau kamu pekerjakan sebagai babysitter

ilustrasi menelepon (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mempekerjakan seseorang untuk menjadi pengasuh anak gak boleh sembarangan pilih, karena bahaya pada anak nantinya. Kamu gak tahu kalau anak mendapat perlakuan buruk selama diasuh olehnya.

Maka dari itu sangat penting untuk menerapkan penyelidikan tentang backgound diri orang yang mau kamu pekerjakan sebagai pengasuh. Pastikan kalau dia baik dengan keluarganya, familiar dengan anak kecil, dan bukan orang yang kasar.

2. Pasang CCTV di berbagai sudut rumah

ilustrasi kamera CCTV (pexels.com/Cottonbro)

Hal kedua yang perlu kamu terapkan saat mempekerjakan pengasuh anak ialah memasang kamera pengawas di setiap sudut rumah. Hal ini dapat membantumu mengawasi orang tersebut selama mengasuh anakmu dari jarak jauh.

Jadi kalau dia mencelakai atau mencoba menculik anakmu, semuanya terekam dalam kamera dan bisa dijadikan bukti untuk menuntutnya. Karena tidak sedikit babysitter yang berbahaya dan menyimpan modus tertentu.

3. Jangan serahkan urusan anak sepenuhnya pada babysitter

ilustrasi mengurus anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memang benar bahwa urusan mengasuh anak bisa dibantu dengan menyewa pengasuh, tapi sebagai orangtua ada baiknya untuk tidak menyerahkan urusan anak sepenuhnya pada babysitter. Kenapa? Karena kamu bisa kehilangan bonding dengan anak kalau sama sekali tidak mengurusnya.

Anak bukanlah boneka, ia butuh perhatian dan ikatan khusus dengan orangtuanya. Jadi kalau urusan memandikan, memberi makan, atau bahkan hal-hal penting lainnya, rasanya akan lebih baik tidak diserahkan pada pengasuh. Karena pengasuh hanya membantu, bukan mengganti posisimu sebagai orangtua.

4. Jangan sembarangan mengizinkannya membawa anak ke luar rumah

ilustrasi anak (pexels.com/Taryn Elliott)

Saat mempekerjakan pengasuh sangat disarankan untuk menetapkan batasan dalam membawa anak ke luar rumah. Kamu gak boleh sembarangan mengizinkan pengasuh untuk membawa anak main ke luar, berjalan-jalan, bahkan pergi ke tempat yang jauh.

Hal ini demi menjaga keamanan anak, mencegah terjadinya penculikan, dan hal-hal lain yang membahayakan diri. Kalau mau bepergian jauh, hal itu hanya dilakukan jika kalian sedang liburan saja, jadi dia ikut untuk membantu mengurus anak selama di perjalanan.

5. Cukup pekerjakan babysitter seperlunya saja

ilustrasi keluarga (pexels.com/Keira Burton)

Hal terakhir yang perlu diterapkan saat mempekerjakan pengasuh anak ialah cukup pekerjakan dia seperlunya saja. Misalnya pada saat momen-momen tertentu yang membuatmu kerepotan dalam mengurus anak.

Hal ini juga berlaku pada orangtua yang bekerja, bahwa cukup mempekerjakan pengasuh anak saat jam kerja saja. Sehingga saat pulang kerja dan juga pas hari libur menjadi waktumu bersama anak. Jadi tugas mengurus anak terbantu dengan adanya babysitter, tapi peranmu sebagai orangtua juga tidak hilang.

Boleh-boleh saja kalau kamu mempekerjakan pengasuh anak, tapi terapkanlah lima hal tadi supaya keamanan anak tetap terjaga dan hubunganmu dengan anak juga tak merenggang. Karena jangan sampai posisimu sebagai orangtua tergantikan oleh pengasuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.