Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Love Education Perlu Diajarkan ke Anak yang Baru Pacaran

ilustrasi orangtua bicara (pexels.com/RODNAE Productions)

Semua orangtua pada dasarnya akan berada di fase ini. Anaknya mulai beranjak besar dan berhubungan dengan lawan jenis. Hal itu normal terjadi. Sebagai orangtua perlu memberi pemahaman dan pembelajaran pada anak mengenai cinta sebagai bekal hidupnya kelak. Lalu love education seperti apa yang kira-kira perlu diajarkan orangtua pada anak saat mulai mengenal pacaran? 

Pelajaran tentang cinta bisa dimulai dari betapa pentingnya respek dan cinta pada diri sendiri, batasan interaksi dengan pasangan, hingga mengajarkan anak tentang tipe pasangan toksik. Hal ini perlu diberikan pemahamannya sejak awal oleh orangtua, agar anak tidak terjerumus pada cinta dan gaya pacaran yang salah. Berikut pembahasannya kalau mau lebih tahu jelas mengenai love education yang perlu diajarkan orangtua pada anak.

1. Tetap harus lebih besar cinta dan respek pada diri sendiri

ilustrasi orangtua (pexels.com/Cottonbro)

Love education pertama yang penting untuk diajarkan pada anak ialah tentang besaran cinta pada diri sendiri. Bahwa sesuka apa pun dia pada lawan jenis dan semabuk cinta apa pun dia pada pasangannya, tetap harus lebih besar rasa cinta pada diri sendiri. Dengan kata lain, orangtua harus mengajarkan anak bahwa respek dan mencintai dirinya sendiri merupakan prioritas utama.

Kalau sudah diajarkan sejak awal ketika anak mulai tertarik dengan lawan jenis atau saat ia mulai pacaran, hal ini bisa jadi bekal untuk menjaga dirinya. Karena ditakutkan pengalaman cinta pertamanya menjerumuskan ke pola hubungan yang salah. Itulah kenapa orangtua tetap harus mengawasi anak dalam percintaannya ketika memasuki usia remaja, atau di saat dia mulai mengenal pacaran. 

2. Ada batasan-batasan interaksi dengan pasangan

ilustrasi pasangan remaja (pexels.com/Ron Lach)

Hal lainnya yang juga penting diajarkan pada anak dalam love education ialah tentang batasan. Bahwa ada batasan tertentu yang perlu diketahui anak sejak ia mengenal cinta dan pacaran. Batasan ini perlu dipahami anak agar gaya pacarannya terjaga dan tidak berlebihan dalam berinteraksi.

Batasan yang penting untuk diajarkan pada anak ialah mengenai interaksinya dengan pasangan, sentuhan fisik, batasan dalam memberi, atau juga mengenai kadar cinta yang sewajarnya saja. Dengan begitu anak punya benteng batas untuk dirinya sendiri agar tidak pacaran terlalu jauh. Bahayanya itu kalau anak tidak diberi pemahaman mengenai batasan, sampai dia melakukan hal di luar batas ketika pacaran.

3. Ajarkan anak untuk mengenali ciri dan modus pasangan toxic

ilustrasi kekerasan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pelajaran cinta yang juga utama untuk diajarkan pada anak ialah mengenali modus pasangan toksik. Hal ini sangat berguna untuk menghindarkan jebakan lawan jenis yang modus saat mendekatinya. Karena banyak dari orang jahat menargetkan anak remaja yang masih polos dan baru mengenal cinta untuk ditipu.

Ciri pasangan toksik dan modus yang harus dikenali anak ialah orang yang suka minta atau pinjam uang, modus suka menyentuh, manipulatif untuk memanfaatkan dan lainnya. Menanamkan pemahaman tentang ini sangat penting untuk menyelamatkan anak dari tipe pasangan toksik. Supaya dia tahu dan peka jika lawan jenis toksik mendekatinya, lalu juga tidak bodoh ketika mengenal cinta.

Itulah tadi beberapa pelajaran cinta yang sebaiknya diajarkan orangtua pada anak ketika baru mulai mengenal cinta. Untuk bekal dasar anak dalam percintaan saat baru mulai mengenal pacaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us