Klungkung, IDN Times - Dua buah pusaka berupa kepala tombak era Perang Puputan Klungkung 1908 dikembalikan ke Puri Klungkung di Pendopo Puri Agung, pada Kamis (10/10) pukul 10.00 Wita. Penyerahan pusaka ini dilakukan oleh sebuah Yayasan Westerlaken dari negara Belanda, yang diwakili oleh Presiden Yayasan Rodney Westerlaken kepada Raja Klungkung, Ratu Ida Dalem Smara Putra. Selanjutnya pusaka tersebut diserahkan kepada Pemerintah Klungkung melalui Bupati Klungkung, I Nyoman Suwita, untuk diletakkan di Museum Semarajaya.
“Atas kebaikan dari mister Rodney Westerlaken dengan yayasannya, maka kita kembali lagi memiliki apa yang dulu kita memang miliki, yang seharusnya memang berada di tempat kita, tapi karena masalah tidak bisa kita miliki waktu itu,” terang Ratu Ida.
Menurut Raja Klungkung, kepala tombak tersebut memiliki arti di mana setiap kegiatan atau pergerakan pasti memerlukan ujung tombak. Jadi ujung tombak itu sebagai pembuka jalan terdepan dalam melakukan suatu kegiatan, yang menentukan sukses tidaknya aktivitas tersebut.
“Kami mengharapkan dengan kembalinya ujung tombak ini merupakan suatu langkah awal untuk membuka jalan. Agar benda-benda yang seharusnya milik kita, itu kembali lagi kepada kita di sini,” jelasnya.