Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Trik Algoritma Tanpa Sadar Bikin Kamu Terus Scroll, Hati-hati!

Ilustrasi TikTok (Pexels.com/Greenwish_)
Ilustrasi TikTok (Pexels.com/Greenwish_)

Pernah gak, niatnya cuma buka Instagram lima menit sebelum tidur, eh ujung-ujungnya malah mata melek sampai tengah malam? Kalau pernah, kamu gak sendirian. Satu hal yang bikin kamu terus terjebak scroll tanpa sadar bukan cuma karena kontennya menarik, tapi karena algoritma di balik layar memang dirancang buat bikin kamu betah dan balik lagi.

Platform digital sekarang bukan cuma soal hiburan. Mereka juga berlomba mempertahankan perhatian kamu selama mungkin, karena atensi = uang. Makanya, algoritma disusun sedemikian rupa buat ngenalin kebiasaan kamu, ngasih apa yang kamu suka, dan bikin kamu penasaran terus. Berikut ini beberapa trik algoritma yang ‘main halus’ ke otak kita.

1. Personalization: makin sering kamu scroll, makin akurat mereka baca kamu

Ilustrasi bermain HP (Pexels.com/Charlotte May)

Algoritma belajar dari tiap interaksi kamu, apa yang kamu tonton, berapa lama kamu nonton, konten apa yang kamu skip, bahkan seberapa cepat kamu scroll. Semakin sering kamu pakai platform-nya, makin paham mereka dengan seleramu.

Contohnya, kalau kamu sering nonton video tentang overthinking, jangan heran kalau tiba-tiba FYP kamu isinya tentang kesehatan mental semua. Rasanya jadi “waduh, kok relate semua, ya?” Padahal sebenarnya, kamu sedang masuk ke ruang gema alias echo chamber. Ini bikin kamu betah, tapi juga rentan bikin kamu gak sadar udah scroll berjam-jam karena semua yang kamu lihat terasa familiar dan nyambung.

2. Infinite scroll: gak ada ujungnya, jadi kamu lupa berhenti

Ilustrasi bermain hp (Pexels.com/William Fortunato)

Coba bandingin buka buku sama buka TikTok. Buku ada akhir halamannya, sementara TikTok? Gak ada. Konsep infinite scroll bikin kamu gak sadar waktu karena kamu gak pernah dikasih “tanda berhenti”. Setiap kamu scroll, langsung muncul konten baru. Tanpa loading, tanpa jeda.

Otak kita senang banget sama yang cepat dan instan. Setiap konten baru muncul, otak ngeluarin sedikit dopamin, hormon yang bikin kamu merasa ‘senang sesaat’. Dan ini terjadi berkali-kali. Akibatnya, kamu kejebak di loop yang gak selesai-selesai, dan satu-satunya cara berhenti, ya harus paksa diri sendiri untuk sadar dan stop scrolling.

3. Variable reward: kadang bosanin, kadang seru banget

Ilustrasi membalas chat (Pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi membalas chat (Pexels.com/cottonbro studio)

Trik ini mirip dengan yang dipakai mesin judi. Jadi gini, gak semua konten yang kamu temui seru. Tapi kadang, muncul satu video yang lucu banget, atau super relate, atau sangat menginspirasi. Momen “kejutan” inilah yang bikin otak penasaran dan ingin dapat momen seru berikutnya.

Karena gak bisa ditebak kapan konten bagus bakal muncul lagi, kamu terus scroll dengan harapan nemu yang seru lagi. Inilah yang disebut variable reward, penghargaan yang muncul gak pasti, dan itu justru bikin kita makin kecanduan. Seremnya, kita jadi lebih susah mengontrol waktu sendiri.

4. Auto-play: bahkan kamu gak perlu pencet apa-apa lagi

Ilustrasi mengecek kualitas udara (pexels.com/ Andrea Piacquadio)
Ilustrasi mengecek kualitas udara (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Satu fitur yang memperkuat kebiasaan scroll tanpa sadar adalah auto-play. Kamu gak klik, tapi konten berikutnya langsung muncul dan mutar sendiri. Ini menghilangkan jeda buat otak mikir, “Mau lanjut atau stop ya?”

Pada titik ini, kamu gak lagi sadar memilih, tapi cuma ikut alur. Padahal, tanpa disadari kamu udah ngorbanin waktu istirahat, fokus kerja, bahkan waktu buat ngobrol sama orang rumah. Auto-play bikin kamu terus-terusan “dimanjakan” sampai lupa bahwa kamu sebenarnya masih punya kendali penuh atas pilihanmu.

Kebiasaan scroll yang gak disadari ini bukan cuma soal kurang disiplin, tapi juga tentang bagaimana teknologi bekerja ‘menghipnotis’ kita pelan-pelan. Bukan berarti kita harus menjauhi media sosial sepenuhnya, tapi penting banget buat ngerti cara kerjanya. Supaya kita bisa ngontrol teknologi, bukan malah dikontrol. Jadi, lain kali kamu lagi asyik scroll, coba ingatkan diri sendiri kalau kamu yang lagi megang handphone, bukan handphone yang lagi megang kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us