Tradisi Usaba Dangsil, Desa Adat Bungaya. (Dok.Pribadi/Muhammad Ibnu Khaldun)
Usaba Dangsil adalah tradisi sakral dari Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem. Waktu pelaksanaannya tidak menentu, tergantung pawisik (bisikan secara religius) dari Ida Bhatara di Desa Bungaya. warga terakhir kali menggelar tradisi ini pada 2016. Sebelumnya pernah digelar pada 2002, 1978, 1968, 1954, dan 1938.
Sarana yang digunakan Usaba Dangsil yakni memakai Pohon Durian dengan ketinggian hampir mencapai belasan meter. Dangsil harus berjumlah tujuh buah, dan di atas berisi beberapa komponen seperti makanan, hingga daun khusus untuk merias dangsil.
Krama yang terlibat dalam pengangkatan dangsil ini biasanya melibatkan beberapa desa di Kabupaten Karangasem. Yaitu krama Desa Adat Timrah mengangkat dangsil dalem atau tumpang 11. Dangsil ini berkaitan dengan Ida Dalem Puri Klungkung.
Selain itu ada Desa Adat Tenganan Dauh Tukad dan Desa Gumung di Kecamatan Manggis. Krama dari dua desa ini mengangkat dangsil desa yang berkaitan dengan Puri Karangasem. Dangsil ini dinaiki oleh keturunan dari Puri Karangasem.
Selain itu ada Desa Adat Kastala, Desa Adat Bebandem, Desa Adat Macang, Desa Adat Kayu Putih, dan Desa Adat Tihingan dari Kecamatan Bebandem. Tradisi ini bertujuan memohon kesuburan dan kesejahteraan untuk warga di Desa Adat Bungaya.