Melukat ke tempat ini memerlukan sarana upacara yang sederhana. Pamedek diharapkan membawa sarana upacara Banten Pras Daksina Pejati, yang digunakan untuk proses atur piuning. Selain itu perlu membawa sarana untuk sembahyang seperti canang dan bunga.
Tata cara melukat di pelinggih Ida Sang Hyang Iswara diawali dengan menaruh sarana upacara di tempat yang sudah disediakan. Setelah jro mangku selesai menghaturkan banten, pamedek melakukan persembahyangan bersama sambil menghaturkan apa yang diinginkan selama tangkil di tempat tersebut.
Setelah persembahyangan selesai, seorang anak yang akan melukat tidak ikut nunas tirta. Hanya pamedek yang menghantar saja yang melakukan nunas tirta.
Kemudian si anak melukat di telabah dan pancoran yang ada di sebelah pelinggih Ida Sanghyang Iswara. Ketika melukat ini, anak harus benar-benar mandi di aliran sungai kecil tersebut.
Setelah selesai melukat, barulah si anak tersebut nunas tirta, dan tirta ini juga harus dibawa pulang untuk digunakan sehari-harinya.
Apakah anak yang melukat di tempat ini pasti akan sembuh dari gangguan bicara? Pelinggih Ida Sang Hyang Iswara ini hanya sebagai sarana untuk membantu proses penyembuhan. Niat yang tulus dan rasa percaya akan kekuatan gaib Beliau adalah hal yang utama dalam proses penyembuhan. Jika ada jalan, mengapa tidak dicoba untuk kesembuhan sang buah hati tercinta.