Indonesia memiliki segudang potensi wisata yang mampu menarik minat wisatawan. Tidak hanya dari segi keindahan alam, seni budaya asli Indonesia juga memiliki keunikan tersendiri. Tidak hanya mengundang perhatian turis internasional, seni budaya kita juga mampu menorehkan rekor di buku rekor dunia, lho.
Dilansir langsung dari halaman Guinnessworldrecords.com, berikut deretan seni Indonesia pecahkan rekor dunia.
Layang-layang sebenarnya bukan budaya asli Indonesia, karena dokumen pertama tentang permainan ini ditemukan di China. Namun layang-layang sudah menjadi kebiasaan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
Pada tanggal 7 Oktober 2016, Yayasan Masyarakat Layang-Layang Indonesia (Indonesia) menyelenggarakan penerbangan layang-layang dari bahan daun di Jakarta Garden City, Cakung. Satu peserta memiliki layang-layang setinggi 5 meter dan lebar 4,3 meter.
Ini merupakan layang-layang daun terbesar yang pernah ada dan pembuatannya sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 minggu.
Rekor selanjutnya adalah permainan angklung dengan peserta terbanyak. Yaitu sebanyak 5.182 peserta. Acara istimewa ini diadakan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Monumen Washington, Washington DC, Amerika Serikat, pada tanggal 9 Juli 2011. Saat itu, peserta memainkan lagu We are the World selama lebih dari 6 menit.
Satai atau sate merupakan kuliner khas Indonesia yang disukai hingga mancanegara. Acara bakar satai terbesar pernah memecahkan rekor dunia. Acara ini diselenggarakan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada 10 Oktober 2010. Pihak penyelenggaranya adalah PT Central Sole Agency (Indoparts) dalam acara Indoparts Artventure 2010 dan berhasil membukukan rekor satai seberat 1.365 kilogram.
Angka ini mengalahkan rekor yang sebelumnya diraih oleh Brunei Darusalam. Mereka menyajikan sate seberat 1.184 kilogram.
Kolintang merupakan jenis alat musik pukul khas Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara. Nah, kolintang terbesar yang dapat dimainkan dibuat oleh Benny J Mamoto. Alat musik tersebut memiliki panjang 8 meter dengan tinggi 2,5 meter dan lebar 2 meter, diukur di Stadion Tondano Maesa pada tanggal 31 Oktober 2009.
Butuh tenaga 3 orang untuk memainkan alat musik seberat 3168 kilogram ini.
Penyelenggaraan Tari Ramayana terbesar di dunia diraih oleh 230 penari dari rombongan Sendratari Ramayana Prambanan di Open Theater Ramayana Prambanan, Yogyakarta, pada 15 Oktober 2012.
Pentas tersebut sebenarnya rutin digelar sejak tahun 1961 hingga 2012. Namun dalam episode yang berjudul Api Suci tersebut, penari yang dilibatkan jauh lebih banyak, dan ada sekitar 30 orang pengrawit (penabuh) yang mengiringi tarian tersebut selama hampir 25 menit.
Rekor batik terbesar di dunia ditorehkan oleh Paguyuban Pencinta Batik Pekalongan pada 16 September 2005. Lewat sebuah acara bertajuk The Batik On The Road, mereka membuat batik lukis berukuran 1.200 meter persegi dan mengerahkan 1.000 orang pembatik. Uniknya, batik itu hanya dibuat dalam waktu satu hari.
Rekor seni terbaru yang diperoleh Indonesia adalah lukisan seni figuratif tertua di dunia. Lukisan ini ditemukan di gua batu kapur Leang Tedongnge, Sulawesi. Karya seni tersebut menggambarkan tiga hewan yang kemungkinan besar dianggap mewakili babi kutil Sulawesi dan dilukis dengan pigmen merah tua/ungu.
Masin-masing lukisan hewannya sekitar 130 sentimeter. Dari penanggalan seri uranium pada endapan kalsium karbonat di atasnya, lukisan tersebut diketahui berusia 45.500 tahun.
Lukisan ini ditemukan pada 2017, tetapi rekornya baru dicatat pada 13 Januari 2021 setelah diterbitkan dalam sebuah makalah Science Advances.
Nah, itulah deretan seni Indonesia yang berhasil memecahkan rekor dunia. Bagaimana, apakah rekor-rekor tersebut membuatmu terinspirasi untuk mengadakan acara spektakuler yang lain? Semoga terwujud ya.