Pertunjukan Tari Sanghyang Jaran khas Desa Adat Banjarangkan sangatlah sakral. Tariannya pun dipersiapkan dengan berbagai upacara yang kompleks. Bendesa Adat Banjarangkan, Anak Agung Gede Dharma Putra, menjelaskan ritual upacaranya diawali dengan melakukan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh pemangku pemucuk (Utama) di Pura Puseh Sari.
Setelah sembahyang berakhir, beberapa orang membentuk kelompok untuk berkidung. Mereka akan duduk bersila tepat di depan bangunan pelinggih pengaruman. Kelompok kidung inilah yang nantinya akan melantunkan tembang ketika Sanghyang Jaran menari.
Disiapkan pula pengasepan (Terbuat dari tanah liat yang diisi dengan bara api) di atas sebuah dulang (Tempat untuk menaruh sesaji). Penglingsir kemudian memolesi tubuh penari menggunakan tapak dara yang telah disiapkan.
"Tarian ini termasuk tarian sakral. Tidak sembarangan untuk dipentaskan. Harus melewati serangkaian ritual," ujar Anak Agung Gede Dharma Putra.