Pementasan Tari Sandar Cenik di Desa Kedonganan. (YouTube.com/iWagu Production)
Setiap tarian di Bali menggunakan busana dan aksesori sebagai ciri khasnya. Busana dan ini juga menunjukkan karakteristik dari penari tersebut. Begitu halnya dengan Tari Sandar, tarian ini memiliki busana dan aksesori mirip dengan Tari Telek.
Masing-masing penari Tari Sandar menggunakan gelungan (mirip seperti topi atau mahkota yang ditaruh di kepala) cecandian mirip candi. Gelungan ini menggunakan kober atau bendera berwarna kuning pada sisi sampingnya. Untuk busananya, menggunakan baju lengan panjang, kamen atau kain berwarna putih, dan celana panjang berwarna putih. Sedangkan untuk penari Sandar Gede menggunakan baju berwarna hitam.
Tari Sandar menggunakan beberapa aksesori seperti:
- Lamak untuk menutupi bagian depan badan. Lamak terbuat dari kain berwarna-warni
- Badong bebancihan adalah hiasan yang terletak di pundak yang berbentuk bundar, diikat pada leher dengan hiasan dari bahan mote
- Penari Sandar menggunakan keris yang ditaruh di punggung penari
- Gelang kana digunakan pada bagian pergelangan tangan
- Stewel digunakan pada bagian kaki.
Antara penari Sandar Cenik dan Sandar Gede terdapat beberapa perbedaan di topeng (tapel) dan aksesori. Untuk tapel Sandar Cenik berwarna putih dengan nuansa kekuning-kuningan, yang menggambarkan wajah perempuan menawan, berkarakter halus, lembut, dan berwibawa. Sedangkan tapel Sandar Gede berwarna merah padam yang menggambarkan watak keras, garang, dan berkuku panjang.
Penari Sandar Cenik menggunakan aksesori payung, sebagai simbol peneduh atau pelindung dan keagungan. Selain payung, Sandar Cenik juga membawa kipas yang melambangkan keluwesan dan mengandung unsur estetis.