Sejarah Tari Kecak, Jadi Seni Pertunjukan Gara-gara Orang Jerman

Tari Kecak adalah pertunjukan seni yang sangat populer di Bali, bahkan menjadi maskot promosi wisata. Tari kecak ditarikan oleh sekelompok orang, dengan ciri khas “Cak cak cak“ yang disuarakan secara berbeda-beda. Tari ini tidak diiringi oleh alat musik gamelan. Biasanya destinasi wisata Uluwatu dan Tanah Lot mengadakan pertunjukan Tari Kecak pada sore hari, atau ketika sunset.
Tapi tahu gak sih gimana sejarahnya Tari Kecak di Bali? Berikut ini ulasannya yang melansir dari berbagai sumber.
1. Tari Kecak berawal dari Tari Sanghyang Jaran yang sangat sakral
Tari Kecak awal mulanya adalah koor laki-laki yang merupakan bagian dari Tari Sanghyang Jaran. Tarian ini sangat sakral, karena dipentaskan untuk mengusir wabah penyakit di desa.
Dahulu, di Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar ada tradisi. Ketika ada keluarga tertimpa sakit, maka mereka harus nguntap (Menanggap) Tari Sanghyang Jaran. Karena hal tersebut, membuat tarian ini tidak bisa dipentaskan sembarang waktu.