Pura Uluwatu, tempat Dang Hyang Dwijendra Moksha. (unsplash.com/Polina Kuzovkova)
Dalam perjalanan suci Dang Hyang Nirartha ke daerah Bali Selatan, Dang Hyang Nirartha membangun beberapa pura. Pura pertama adalah Pura Geger Dalem Pemutih, yang terletak di sebelah timur Pura Gunung Payung. Pura ini didirikan pada saat Dang Hyang Nirartha beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Pura Uluwatu.
Keindahan serta ketenangan di tempat ini membuat Dang Hyang Nirartha bermeditasi di bawah Pohon Sawo Kecik. Pohon ini masih ada sampai sekarang. Lokasinya ada di halaman tengah (Madya Mandala) Pura Geger Dalem Pemutih.
Kedua adalah Pura Goa Gong. Pura ini berawal saat Dang Hyang Nirartha sedang menulis aksara-aksara suci di beberapa batu yang dijadikan dasar pembangunan Pura Uluwatu. Saat itu, Dang Hyang Nirartha mendengar suara gong (gamelan) yang halus, seolah-olah memanggil dirinya untuk mendekat. Dang Hyang Nirartha mencari keberadaan sumber suaranya.
Setelah menemukan asal suara gong, Dang Hyang Nirartha memutuskan untuk masuk ke dalam gua yang ada di tempat tersebut dan melakukan meditasi. Beberapa saat kemudian muncullah air berwarna-warni di area tempatnya bermeditasi. Di tempat ini juga, Dang Hyang Nirartha bertemu makhluk gaib atau wong samar yang memohon anugerah agar bisa disucikan. Wong samar ini kemudian membantu Dang Hyang Nirartha membangun Pura Luhur Uluwatu. Gua tempat Dang Hyang Nirartha bermeditasi ini diberi nama Pura Goa Gong.
Ketiga adalah Pura Uluwatu. Pura Uluwatu berada di sebelah barat Pura Gunung Payung. Selama di pura ini, Dang Hyang Nirartha melakukan tapa semedi, dan moksa atau bersatu kembali kepada Sang Pencipta tanpa meninggalkan badan kasarnya.