Sejarah Brahma Wihara Arama Tertua di Bali Utara

Walaupun dikenal sebagai Pulau Seribu Pura, Bali juga terdapat tempat ibadah selain umat Hindu. Dari gereja, masjid, hingga kelenteng atau wihara. Bali memiliki banyak wihara tua. Satu di antaranya Brahma Wihara Arama, wihara tertua di Bali Utara. Seperti apa fakta Brahma Wihara Arama ini?
1. Wihara tua yang berada di Kabupaten Buleleng

Dikutip situs Disbud.bulelengkab.go.id, Brahma Wihara Arama berada di Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Lokasinya berada di dataran tinggi, sekitar 19 kilometer di Barat Kota Singaraja. Wihara ini memiliki luas 1,5 hektare dengan luas bangunan sekitar 35 are.
Lokasinya agak jauh dari keramaian, sehingga ketenangan dan kenyamanannya sangat terjaga. Bangunan wihara dikelilingi oleh kebun yang tertata rapi dan asri. Kamu akan merasakan alam dan ketenangan saat berada di wihara ini.
2. Wihara Brahma Vihara Arama didirikan oleh Bikku Giri Rakito Tera

Brahma Wihara Arama sudah ada sejak 1958. Namun, lokasinya bukan berada di tempat yang ada saat ini. Awalnya, Bikku Giri Rakito Tera mendirikan wihara ini dekat lokasi Air Panas Banjar di atas tanah pinjaman. Lokasinya berada di dekat keramaian masyarakat. Lambat laun, umat yang beribadah di wihara ini kian bertambah. Hal ini membuat wihara menjadi tidak nyaman untuk melakukan ibadah maupun meditasi.
Bikku Giri Rakito Tera kemudian membeli tanah di lokasi wihara saat ini. Brahma Wihara Arama mulai dibangun pada November 1970. Setahun berlalu, wihara ini sudah bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan umat Buddha maupun kegiatan spiritual lainnya.
Nama Brahma Wihara Arama memiliki arti tersendiri. Brahma memiliki arti tempat tinggal bikku atau kediaman Brahma. Selain itu, bermakna memiliki sifat luhur. Arama dapat diartikan sebagai taman. Sehingga Brahma Wihara Arama memiliki arti sebagai taman kedamaian Brahma yang luhur, atau tempat kediaman dengan sifat yang luhur.
3. Wihara terdiri dari beberapa area mirip dengan pura

Wihara ini memiliki tata letak yang menyerupai pura yaitu ada area luar, tengah, dan utama. Hal ini sesuai dengan tujuan dibangunnya Brahma Wihara Arama yaitu untuk ibadah, pendidikan agama, dan wisata. Bangunan wihara ditata berundak sebagai simbol jalan yang akan ditempuh seseorang mencapai Nirwana.
Brahma Wihara Arama memiliki tiga halaman. Halaman satu dengan halaman lainnya dihubungkan oleh sebuah pintu masuk, mirip candi bentar pada bangunan pura. Masing-masing halaman ditata indah, yang memadukan taman dengan berbagai tanaman dan patung-patung Buddha dengan berbagai sikap tangannya.
Wihara ini juga terdapat patung-patung dewa Hindu yang ada kaitannya dengan Buddha. Wihara ini memiliki ruang untuk belajar agama dan tempat kebaktian yang disebut dengan Ruang Dharma. Terdapat dua ruangan yaitu Dharmasala Induk dan Dharmasala.
4. Brahma Wihara Arama menjadi objek wisata spiritual di Buleleng

Selain sebagai tempat ibadah dan tempat pendidikan agama Buddha, Brahma Wihara Arama dikenal sebagai tempat wisata spiritual di Bali. Tak hanya wisatawan lokal, wihara ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Hal ini tentunya karena keindahan dan ketenangan yang ada di wihara ini.
Karena lokasinya berada di dataran tinggi, Brahma Wihara Arama memiliki pemandangan yang menawan. Kamu akan menemukan stupa atau candi yang mirip dengan yang ada di Candi Borobudur. Candi ini dikelilingi oleh kolam dan taman yang asri. Tempat ini bisa menjadi spot foto menarik yang pantang dilewatkan.
Kamu bisa mengunjungi Brahma Wihara Arama dari pukul 08.00 hingga 18.00 Wita. Untuk beribadah tidak akan dikenakan biaya, sedangkan untuk wisatawan dikenakan donasi sukarela.
Saat perayaan Waisak, Brahma Wihara Arama akan ramai dikunjungi oleh umat Buddha yang akan beribadah. Biasanya wihara ditutup untuk umum agar umat Buddha khusyuk menjalankan ibadah selama Waisak.