3 Mentalitas Perkuliahan Kerap Disalahpahami Banyak Orang

Ini renungan buat kamu yang ingin berhenti di tengah jalan

Meski berkuliah bisa menjadi cara untuk menuju kesuksesan, tapi masih ada sebagian individu yang tidak begitu yakin untuk mengambil opsi ini. Kalaupun ada orang yang pada akhirnya pergi menempuh pendidikan sarjana, sering kali keputusan mereka itu tidak didasari oleh pertimbangan yang matang.

Padahal, kehidupan perkuliahan itu sendiri bukanlah dunia di mana kita bisa bebas bermain dan tertawa. Menjadi mahasiswa artinya membuat kita bakal dibebankan oleh banyak tanggung jawab baru.

Sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, setidaknya pahami dulu tiga mentalitas tentang perkuliahan yang sering disalahpahami orang berikut ini. Oh iya, tulisan di bawah juga dapat dibaca oleh kamu yang telanjur tercebur ke dunia perkuliahan, dan merasa ingin berhenti di tengah jalan. Semoga bisa menjadi bahan renungan agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan!

1. Bahwa kuliah akan sia-sia dibanding ketika lulus langsung bekerja

3 Mentalitas Perkuliahan Kerap Disalahpahami Banyak Orangilustrasi perkuliahan tatap muka (unsplash.com/Kenny Eliason)

Sebenarnya gak ada yang namanya sia-sia dalam menuntut ilmu. Mungkin kamu berpikiran bahwa waktu 4 tahun yang panjang itu akan terasa sia-sia bila kamu belum dapat menghasilkan uang seperti anak-anak seumuranmu yang langsung bekerja. Padahal, selagi gak ada kesulitan finansial dan kamu masih diberi kesempatan untuk berkuliah, maka bersyukurlah. Gak ada habisnya jika kita terus membandingkan diri dengan orang lain. 

Kalaupun kamu ingin waktu kuliahmu tidak hanya dihabiskan untuk belajar saja, maka cobalah mencari pekerjaan saat sudah menginjak semester yang tidak terlalu banyak beban akademik. Ada beberapa list pekerjaan part time yang bisa dilakukan oleh mahasiswa sepertimu. Misalnya barista, pelayan restoran, atau guru bimbel.

Atau, kalau ingin lebih cepat, mungkin kamu bisa bekerja di waktu liburan semester atau memilih opsi pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah. Barangkali setelah berhasil memperoleh pendapatan dari kerja keras sendiri, kamu jadi gak terlalu merasa terpuruk lagi dengan keputusan berkuliah yang sudah diambil.

2. Berkuliah bisa menjadi waktu istirahat tambahanmu

3 Mentalitas Perkuliahan Kerap Disalahpahami Banyak Orangilustrasi kehidupan mahasiswa (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak individu yang mengambil keputusan berkuliah, bukan karena didasari oleh pertimbangan yang tepat. Melainkan, mereka spontan memilih jalur tersebut karena menganggap kalau masa-masa perkuliahan dapat mereka jadikan sebagai waktu istirahat, untuk lari dari kebingungan memilih jalur hidup, atau menghindari kewajiban bekerja.

Mungkin ada benarnya kalau berkuliah membuatmu jadi punya waktu tambahan untuk memikirkan masa depan sejenak, sembari tetap produktif dalam meng-upgrade diri. Tapi, mindset seperti ini pun tidak sepenuhnya benar. Justru dengan menempuh pendidikan tinggi, kamu bakal dihadapkan pada beban perkuliahan baru serta ribetnya berurusan dengan dosen.

Angan-anganmu tentang beristirahat sejenak dari kerumitan hidup, mungkin memang tetap bisa kamu dapatkan. Namun, sebagian besar kehidupan yang harus kamu jalani selama berkuliah nantinya, justru bakal dipusingkan oleh banyaknya tugas dan kegiatan yang harus kamu penuhi sebagai mahasiswa. Jadi, pikir betul-betul kalau memang ingin berkuliah. Jangan malah kecewa dan berhenti di tengah jalan, hanya gara-gara kehidupan perkuliahan tidak sesuai dengan yang kamu ekspektasikan.

3. Berkuliah auto bikin kamu sukses setelah lulus

3 Mentalitas Perkuliahan Kerap Disalahpahami Banyak Orangilustrasi acara kelulusan (pexels.com/Emily Ranquist)

Memang benar bahwa berkuliah bisa membuka lebih banyak peluang untuk diri kita. Mulai dari terpapar informasi dan wawasan seputar akademik, bertemu orang-orang dengan tingkat intelektual yang beragam, serta berkesempatan terlibat dalam kegiatan atau event bermanfaat lainnya. Namun tetap saja, untuk bisa sukses, tidak semudah dengan berusaha buat lulus dari jenjang perkuliahan semata.

Kalau mekanismenya seperti itu, seharusnya sudah tidak ada lagi pengangguran di tingkat sarjana. Satu hal yang mesti diketahui ialah sebagai seseorang yang sedang atau akan menduduki bangku perkuliahan, perlu membekali diri dengan wawasan yang memadai, skill yang oke berkaitan bidang pekerjaan, relasi, serta usaha tak kenal lelah dalam mencari pekerjaan.

Bisa dibilang, kesuksesan itu sendiri adalah proses yang panjang dan tidak bisa dengan mudah didapatkan, hanya berbekal statusmu yang sudah lulus S1 semata. Jadi, hindari berekspektasi terlalu tinggi bahwa kamu dapat langsung sukses setelah lulus dari berkuliah.

Tidak ada yang salah dari menempuh perkuliahan. Biarpun setelah lulus kamu tidak langsung mendapat pekerjaan, bukan berarti ilmu dan berbagai hal yang kamu dapatkan selama berkuliah menjadi sia-sia begitu saja. Semoga tulisan di atas dapat memberi pencerahan buat kamu yang masih ragu-ragu untuk berkuliah, serta menjadi bahan renungan untukmu yang telanjur menyesal karena berkuliah. 

Hay Lee Photo Community Writer Hay Lee

☃️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya