Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pohon asam jawa (pixabay.com/ambadysasi)
Pohon asam jawa (pixabay.com/ambadysasi)

Kayu punya berbagai manfaat untuk keberlangsungan hidup di bumi. Tumbuhan dengan tipe batang berkayu asalnya dari biji dikotil yang memungkinkan pertumbuhan pelebaran batang, dahan, ranting, dan sebagainya. Ciri khas tumbuhan batang berkayu punya akar tunggang yang kuat menancap ke dalam tanah. Akar ini berfungsi untuk menahan cadangan air, sehingga mampu mencegah tanah longsor.

Selain punya manfaat utama di atas, ternyata beberapa kayu punya sifat bertuah, artinya menyimpan kesaktian atau bahkan erat dikatakan sebagai pohon keramat. Hindu di Bali masih memiliki kepercayaan atas sejumlah pohon bertuah di Bali. Berikut ini daftar 5 pohon bertuah di Bali dan khasiatnya.

Asam Jawa

pohon asam jawa (unsplash.com/Vg Bingi)

Pohon Asam Jawa, dalam Bahasa Bali kerap disebut dengan celagi, merupakan pohon batang berkayu dengan buah berasa asam. Buahnya disebut dengan lunak dalam bahasa Bali untuk menciptakan rasa asam dalam suatu hidangan, mulai dari sayur asem hingga rujak. Pohon Asam Jawa dapat tumbuh hingga ketinggian 30 meter dengan diameter batang sekitar 60 sampai 70 sentimeter.

Asam jawa juga bermanfaat sebagai obat sakit tenggorokan. Sisi bertuahnya, biji dari buah asam jawa yang disebut dengan klungsu, dapat menolak roh jahat. Sementara itu, bagian kambiumnya dapat digunakan sebagai pemusnah ilmu hitam.

Pulai

ilustrasi pohon pulai (freepik.com/ilove)

Pohon satu ini memang populer dengan daya magisnya, apalagi kalau bukan Pohon Pulai. Bahasa Bali, Pohon Pulai disebut dengan pule. Meskipun dikenal sebagai pohon batang berkayu, pulai memiliki tekstur batang yang sedikit lunak. Warnanya batangnya kuning keputihan, dengan segudang manfaat.

Pulai dapat menjadi obat alami untuk penyakit medis, seperti obat demam, malaria, gula darah, dan meredakan bengkak pada kulit. Ranting Pohon Pulai dapat digunakan sebagai sarana menangkal roh jahat dan orang kesurupan. Caranya dengan digenggam bersama alang-alang dan dipukul beberapa kali ke tubuh orang kerasukan. 

Sementara itu, seniman topeng atau tapel kerap menggunakan batang pulai untuk membuat topeng Rangda, Barong, dan sebagainya. Beberapa warga Hindu Bali juga ada yang menggunakan pulai sebagai bahan untuk menyusun kerangka bade dalam upacara ngaben.

Nagasari

Bunga dari pohon nagasari. (Dok.Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar)

Pohon Nagasari punya kelopak bunga berwarna putih dengan putik kuning terang. Keindahan bunga dan kemagisannya, kerap menjadikan pilihan umat Buddha untuk menanamnya di area kuil. Nagasari dapat tumbuh hingga ketinggian 20 meter dengan diameter batang sekitar 50 sentimeter. Hampir seluruh bagian pohon nagasari dapat bermanfaat untuk obat dan penangkal bahaya.

Biji dari buah Pohon Nagasari dapat dimanfaatkan sebagai obat luka infeksi, eksim, bengkak, dan bisul. Caranya, biji nagasari ditumbuk halus, kulit keras pada biji dapat dihilangkan terlebih dahulu. Biji nagasari yang sudah ditumbuk halus dapat dimasukkan ke dalam minyak kelapa maupun minyak wijen dan dipanaskan. 

Lalu, batang dari pohon nagasari dapat dimanfaatkan sebagai penangkal bahaya dan pemancar wibawa bagi pemiliknya. Kayu ini juga dapat dijadikan mata cincin dan diharapkan berguna untuk hal-hal positif, sebab jika digunakan untuk hal jahat atau negatif, maka kayu pohon nagasari akan mengembalikan hal buruk ke penggunanya.

Secang

ilustrasi kayu secang (vecteezy.com/Ika Rahma)

Pohon Decang atau kayu secang, sejak dahulu terkenal sebagai kayu rempah berkhasiat. Warna kayunya merah darah, kerap digunakan untuk menyembuhkan sakit demam berdarah, mimisan, muntah darah, berak berdarah, tekanan darah tinggi, gula darah, jantung, infeksi ginjal, dan lever. 

Lalu, tuah kayu secang dapat digunakan sebagai penangkal roh jahat, menolak santet, dan pelarisan dagang. Namun, ingat tetap berusaha dahulu sebelum mengandalkan benda bertuah ya. Sebab usaha yang gigih dan doa tulus akan membuahkan hasil meski perlahan.

Timoho

Ilustrasi Pohon Timoho (sendangadid.slemankab.go.id)

Terakhir, ada Pohon Timoho yang dapat tumbuh hingga 30 meter jika berada di hutan. Namun, di kebun maupun lahan perkotaan hanya dapat tumbuh hingga 10 meter. Warna daunnya hijau dengan bentuk seperti hati, kayunya punya berbagai manfaat. Secara medis, dapat digunakan untuk obat batuk, sakit kepala, antioksidan, dan sebagainya.

Sementara itu, batang Pohon Timoho atau kayunya kerap digunakan sebagai penolak bala, mendatangkan kemudahan rezeki, dan sebagainya. Bagi pengrajin keris, kayu timoho sudah sangat terkenal sebagai warangka keris, atau wadah keris. Selain punya struktur serat kayu yang kuat dan indah, Pohon Timoho punya daya kekuatan magis.

Editorial Team