Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sembahyang di pura. (IDN Times/Diantari Putri)
Ilustrasi sembahyang di pura. (IDN Times/Diantari Putri)

Purnama Kedasa dikatakan sebagai bulan yang paling terang atau suci dibandingkan bulan-bulan (Sasih) lainnya. Makanya banyak umat Hindu di Bali yang melakukan upacara atau piodalan di kantor, tempat usaha, atau pura pada purnama ini. Satu di antaranya upacara Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem, yang merupakan upacara terbesar di Bali.

Biasanya di tempat lokasi upacara kebanyakan akan menggunakan Bahasa Bali dalam berkomunikasi. Yuk kenali percakapan Bahasa Bali sehari-hari sembahyang ke pura.

1. Pecalang saat mengarahkan parkir

Pecalang saat prosesi Melasti Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih. (Facebook.com/infodokpuraagungbesakih)

A: Om Swastiastu, bapak/ibu dados parkir montor/mobil ring genah sane sampun disiapkan, ring delod warung nasi punika (Om Swastiastu (Salam), bapak/ibu bisa parkir motor/mobil di tempat yang sudah disiapkan, di sebelah selatan warung nasi itu)

B: Oh nggih pak, matur suksma niki (Oh ya pak, terima kasih).

2. Panitia mengarahkan warga yang baru datang

Editorial Team

Tonton lebih seru di