Dilansir dari laman Psychology Today, riset penelitian yang dilakukan kepada seorang murid sekolah yang sering bermimpi mengalami gagal ujian. Dalam kehidupan realitas murid tersebut, ia justru sedang menjalankan perkembangan yang sangat baik dalam ujian sekolahnya.
Laporan penelitian lainnya mengumpulkan data tentang anak-anak sekolah yang juga mengalami mimpi gagal ujian, yang nyatanya dalam realitas, mereka memperoleh nilai tinggi di sekolahnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya recurring dreams.
Pertama, mimpi sebagai petunjuk tentang masa depan seseorang. Kedua, mimpi yang berkaitan dengan kondisi psikologi seseorang.
Mimpi yang berkaitan dengan petunjuk masa depan cenderung mengarah ke unsur metafisik, yang sebenarnya juga memiliki hubungan erat dengan alam bawah sadar manusia.
Sedangkan dalam perspektif psikologi, recurring dreams pertanda bahwa ada sesuatu atau masalah dalam kehidupan si individu yang belum terselesaikan sehingga membuatnya frustrasi. Kemudian alam bawah sadarnya akan bermanifestasi ke dalam mimpi yang dapat berulang selama beberapa kali dalam seminggu, sebulan, atau ekstrimnya, setahun.
Umumnya, recurring dreams menandakan suatu konflik atau masalah dalam hidup seorang individu yang belum terselesaikan atau belum tuntas, baik di masa lalu, masa kini, ataupun masa depan. Oleh karena itu, alam bawah sadar berusaha mengingatkan individu tersebut melalui alam mimpi.