Kulkul tidak bisa lepas dari keadaan sosial dan budaya masyarakat di Bali. Kulkul sejak zaman dahulu digunakan sebagai alat komunikasi, untuk mengingatkan masyarakat akan kegiatan dalam organisasi kemasyarakatan tradisional, seperti banjar maupun subak.
Kulkul biasanya terbuat dari kayu, dan ditempatkan pada bangunan yang disebut bale kulkul. Bale kulkul bisa ditemukan di balai banjar atau pura. Keberadaan bale kulkul pun menjadi bagian yang tidak bisa terlepaskan dalam arsitektur Bali.
Meskipun kini alat komunikasi sudah berkembang pesat dengan kehadiran teknologi, namun kulkul masih menjadi alat komunikasi komunal untuk segala kegiatan organisasi yang bersifat adat di Bali.