Mengenal Ramsay Hunt, Sindrom yang Diderita Justin Bieber
Justin Bieber. (Instagram.com/justinbieber)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Justin Bieber beberapa waktu lalu harus menjadwalkan ulang konsernya karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Justin didiagnosis menderita Ramsay Hunt Syndrome, yang menyebabkan separuh wajahnya mengalami kelumpuhan.
Apa sebenarnya penyebab sindrom ini? Berikut wawancara IDN Times bersama Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr I Made Domy Astika MBiomed SpN.
Baca Juga: Mengapa Kondisi Jenazah Eril Utuh Menurut Forensik
1. Penyebab Ramsay Hunt Syndrome adalah virus varicella zozter penyebab cacar air
Ruam pada cacar api atau cacar ular atau shingles. (nhs.uk)Ramsay Hunt Syndrome muncul akibat infeksi virus varicella zozter atau virus penyebab cacar air. Orang yang telah sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak mati, hanya menjadi tidak aktif.
Virus yang tidak aktif ini kemudian pindah ke saraf sumsum tulang belakang, dan otak untuk menetap selama bertahun-tahun. Pada fase ini, virus tidak menimbulkan gejala.
"Akan tetapi pada kondisi tertentu, virus yang menetap dalam sel saraf tersebut bisa aktif kembali. Virus yang aktif akan memengaruhi sel saraf di kulit sehingga dapat menimbulkan gejala ruam herpes zoster atau cacar api di kulit penderitanya," jelas Domy.
Belum diketahui apa yang menyebabkan virus Varicella zoster tersebut aktif kembali, karena tidak semua orang pernah mengalami cacar air akan mengalami herpes zoster. Lalu bagaimana Ramsay Hunt Syndrome bisa muncul?
Menurut Domy, ketika herpes zoster muncul di sekitar liang telinga, maka akan mengalami kelemahan separuh wajah, telinga berdenging, dan mengalami vertigo.
"Ramsay Hunt Syndrome adalah salah satu komplikasi dari herpes zoster. Sindrom ini bisa hilang tergantung dari derajat kerusakan saraf dan cepatnya mendapatkan pengobatan. Kalau terlambat, bisa ada gejala sisa seperti kelemahan separuh wajah, bisa juga nyeri di sekitar kepala. Gejala sisa ini dinamakan neuralgia post herpetika," katanya.
Baca Juga: Bahaya Nyeri Lutut yang Sering Diremehkan, Bisa Ganti Sendi
2. Gejala herpes zoster yang perlu diketahui
foto ilustrasi (healthline.com)Gejala utama herpes zoster adalah:
- Timbulnya bintil berisi air di kulit seperti cacar air hanya di satu sisi tubuh saja, bisa kanan atau kiri
- Jaringan kulit di sekitar bintil menjadi bengkak, berkembang menjadi luka lepuh yang akan pecah, dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan dalam 2–3 minggu
- Bintil muncul di jalur saraf tulang belakang seperti bagian punggung, dada, perut, area wajah, mata, mulut, dan telinga
- Bintil pada kulit terasa nyeri seperti terbakar, kaku, dan kesemutan yang semakin parah apabila tersentuh. Nyeri ini sebenarnya sudah muncul 2–3 hari sebelum bintil muncul, dan masih akan terus terasa bahkan setelah bintil hilang.
Selain bintil dan nyeri, gejala lain yang dialami oleh penderita herpes zoster adalah demam, sakit kepala, kelelahan, sakit perut, dan sensitif terhadap cahaya.
3. Pengobatan herpes zoster
Ilustrasi penyalahgunaan obat (IDN Times/Sukma Shakti)Dalam pengobatan herpes zoster, dokter akan memberikan obat untuk meringankan gejala yang ditimbulkan. Biasanya memberikan antivirus, antinyeri, dan obat pereda rasa gatal.
Selain obat, menurut Domi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala dari herpes zoster, yaitu:
- Mandi dengan air dingin yang bertujuan membersihkan kulit dan mengurangi peradangan
- Menempelkan kompres dingin pada ruam untuk meredakan rasa nyeri dan gatal
- Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut seperti katun, untuk mencegah gesekan dan iritasi di kulit.
