Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pertunjukan Wayang Calonarang. (YouTube.com/Ani Studio Production)

Bali memiliki beragam jenis wayang kulit. Ada Wayang Cupak, Wayang Lemah, Wayang Parwa dan Ramayana, Wayang Sapuh Leger, Wayang Calonarang, dan beberapa jenis wayang kulit lainnya. Jenis wayang tersebut ada yang dikategorikan sebagai wayang untuk upacara atau wali, dan wayang untuk hiburan.

Satu wayang yang cukup populer di Bali adalah Wayang Calonarang. Seperti apa ya bentuk Wayang Calonarang ini? Simak penjelasannya!

1. Wayang kulit ini mengambil cerita yang berkaitan dengan Calonarang atau Walu Nateng Dirah

Dilihat dari bentuk dan jenis peralatannya, Wayang Calonarang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis wayang kulit lainnya. Namun yang membedakannya adalah jalan cerita atau lakon yang dipilih. Wayang Calonarang memilih lakon seputar Calonarang atau Walu Nateng Dirah, seorang janda sakti penguasa ilmu hitam.

Dikutip dari jurnal berjudul Representasional Pandangan Dunia di Balik Pertunjukan Wayang Calonarang Studi Pertunjukan Wayang Calonarang Lakon Lipyakara Dalang Ida Bagus Sudiksa, yang ditulis oleh AA Mayun Darmika, AA Putra Dwipayana, dan I Gusti Putu Sudarta, Wayang Calonarang juga dikenal dengan sebutan Wayang Leak. Hal ini membuat wayang jenis ini memiliki kesan angker atau dipengaruhi oleh kemistisan. Dalam cerita yang dibawakan, tak jarang mengungkap nilai-nilai magis tentang ilmu hitam (pengiwa) dan ilmu putih (penengen).

Tokoh utama dalam Wayang Calonarang adalah Walu Nateng Dirah, Ratna Manggali (anak Walu Nateng Dirah), dan Mpu Baradah yang berusaha membunuh Walu Nateng Dirah dengan berpura-pura mempersunting Ratna Manggali. Tokoh pendukung lainnya adalah para patih dari Kerajaan Kediri, lenda-lendi yang merupakan murid Calonarang, punakawan, dan beberapa tokoh pendukung lainnya. Tokoh-tokoh wayang yang ditampilkan disesuaikan dengan cerita atau lakon yang dipilih oleh dalang.

2. Wayang Kulit Calonarang terdapat adegan mengundang leak

Dalam pementasan drama Tari Calonarang, terdapat bagian yang berisi adegan bangke matah (orang biasa yang berperan sebagai jenazah)m dan prosesi atau adegan mengundang leak atau praktisi penekun ilmu hitam. Adegan ini biasanya paling ditunggu-tunggu oleh penonton. Karena mampu menghadirkan suasana mistis.

Begitu juga halnya dengan Wayang Calonarang. Wayang ini juga menyajikan adegan atau prosesi mengundang leak. Sang dalang melakukan prosesi ini melalui sosok atau tokoh wayang yang dimainkan. Biasanya menggunakan tokoh-tokoh punakawan, misalnya tualen. Saat adegan mengundang leak, tak jarang dalangnya menyisipkan nasihat kepada para penekun ilmu spiritual agar menggunakan kemampuannya untuk membantu atau mengobati seseorang. Bukan sebaliknya, untuk menyakiti bahkan membunuh orang lain.

Adegan dengan suasana mistis yang tak kalah menarik adalah saat pertempuran antara barong dan rangda di bagian akhir cerita. Barong menggambarkan Mpu Baradah yang menjadi simbol kebaikan. Sedangkan rangda menggambarkan Walu Nateng Dirah sebagai simbol kejahatan.

3. Wayang Calonarang tidak menggunakan gamelan gender

Wayang Calonarang termasuk wayang inovatif yang dikembangkan dari jenis Wayang Parwa dan Ramayana. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan gamelan pendukung wayang kulit ini. Wayang Parwa dan Ramayana secara umum menggunakan gender wayang. Sedangkan Wayang Calonarang menggunakan gamelan Semar Pegulingan.

Penggunaan gamelan ini untuk mendukung adegan-adegan yang ada dalam cerita Wayang Calonarang. Beberapa bagian cerita menampilkan adegan perkelahian antara tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Tak jarang beberapa adegannya menampilkan kemistisan, sehingga perlu didukung dengan gamelan yang dinamis.

Beberapa dalang bahkan ada yang menggunakan efek suara anjing melolong, suara dengan suasana mencekam, hingga efek suara untuk mendukung adegan perkelahian. Selain efek suara pendukung, beberapa dalang juga menggunakan lampu-lampu tambahan untuk memberikan pencahayaan yang dinamis. Hal inilah yang membuat Wayang Calonarang dimasukkan dalam kategori wayang inovatif.

Bali memiliki beberapa dalang Wayang Calonarang yang cukup populer. Mereka adalah Ida Bagus Sudiksa, I Made Nuada, I Wayan Madera, dan Putu Gde Sartika yang dikenal dengan Wayang Calonarang Dug Byor.

Editorial Team