Tumpek Landep jatuh setiap Saniscara Kliwon Wuku Landep, bertujuan memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi sebagai Ida Batara Sang Hyang Siwa Pasupati. Selama ini perayaan Hari Tumpek Landep semakin bergeser. Modernitas dan kapitalisme merenggut keaslian makna hari raya ini. Manusia modern justru menyembah Batara Pasupati dengan menggunakan kendaraan seperti motor dan mobil.
Sejatinya, Tumpek Landep adalah hari raya untuk memaknai ketajaman diri dalam mengasah pengendalian diri, pemikiran, dan kebajikan. Terdengar cukup abstrak, sehingga leluhur masa lalu menggunakan keris dan benda-benda tajam sebagai wujud benda sebagai sarana bakti. Simbol ketajaman intelektual dan kebajikan berupa keris bertujuan untuk menyembah Batara Pasupati. Terlepas dari berbagai perdebatan ini, lalu sebenarnya siapa Batara Pasupati, apa iya beliau disembah untuk motor dan mobil? Baca selengkapnya di bawah ini.