Mengenal 5 Lontar di Bali, Sastra Kuno Ilmu Pengetahuan

Hari Raya Saraswati yang jatuh pada Sabtu, Umanis, Wuku Watugunung merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan. Umat Hindu di Bali biasanya melakukan pemujaan kepada Dewi Saraswati sebagai simbol ilmu pengetahuan.
Bali sendiri terdapat lontar atau naskah sastra kuno yang menjadi sumber ilmu pengetahuan. Lontar-lontar ini memuat pengetahuan penting bagi umat Hindu seperti tentang pelaksanaan atau prosesi upacara, pedoman perilaku bagi orang suci, tata cara pengobatan tradisional, bumbu masakan, dan lainnya. Yuk mengenal 5 lontar di Bali.
1. Lontar Sundarigama
Lontar Sundarigama berisi tata cara pelaksanaan upacara Agama Hindu. Lontar ini merupakan sabda Bhatara Guru atau Dewa Siwa kepada para pendeta yang menjadi penasihat raja.
Sundarigama berasal dari kata sunar yang berarti cahaya terang atau sesuluh, ri yang berarti siddi atau kesempurnaan, dan gama adalah agama atau pegangan hidup. Sehingga Lontar Sundarigama bermakna kitab suci yang memberikan cahaya atau sesuluh sebagai tuntunan pelaksanaan upacara atau ritual Agama Hindu, khususnya di Bali.
Naskah lontar ini menyebutkan penjelasan terkait hari suci seperti Hari Purnama, Tilem, Nyepi, Tumpek Landep, Saraswati, dan lainnya. Dijelaskan juga mengenai prosesi dan sarana upacara yang digunakan pada hari-hari suci tersebut.