Pada perayaan Hari Suci Tumpek Kandang atau disebut pula sebagai Tumpek Uye, masyarakat Hindu Bali mengadakan upacara untuk Dewa Shiwa sebagai Rare Angon (Pengembala). Pemujaan ini dilatarbelakangi oleh sebuah mitologi perjalanan Dewi Uma mencari susu ke dunia untuk mengobati Dewa Shiwa. Pada upacara ini, umat juga memberikan persembahan untuk ternak mereka.
Adapun upakara Tumpek Kandang ini di antaranya peras, ajuman, daksina, dapetan, penyeneng, pesucian, dan lainnya menurut kemampuan umat masing-masing. Semuanya dihaturkan di merajan (Tempat persembahyangan) masing-masing.
Berikut beberapa lontar yang membahas tentang Hari Suci Tumpek Kandang ini sebagaimana dijelaskan pada buku Jenis dan Hakikat Ritual Bhuta Yadnya pada Masyarakat Hindu Bali karya I Gusti Ayu Putu Suryani.