Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Umat Hindu di Indonesia, khususnya Bali, kini merayakan Hari Suci Pagerwesi. Biasanya dilaksanakan pada Rabu Kliwon Wuku Sinta atau setelah Hari Suci Saraswati atau hari turunnya ilmu pengetahuan.

Pada Hari Suci Pagerwesi, umat Hindu di Bali memuliakan Tuhan sebagai manifestasinya Sang Hyang Pramesti Guru. Yaitu sang guru kehidupan dan guru dari segala guru. Tuhan adalah guru yang menuntun hidup manusia. Dikutip dari laman Phdi.or.id, berikut makna Hari Suci Pagerwesi:

1. Memuliakan Tuhan sebagai guru sejati kehidupan

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Rehuel ​Willy Aditama)

Guru memiliki peran penting dalam pendidikan. Setelah perayaan turunnya ilmu pengetahuan di Hari Suci Saraswati, selanjutnya manusia memerlukan guru untuk menuntun kita mendapatkan pengetahuan yang baik.

Hidup tanpa guru bagaikan hidup tanpa penuntun, tanpa arah, dan bisa jadi menyalahgunakan pengetahuan.

Maka di Hari Suci Pagerwesi inilah umat Hindu memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai mahaguru. Sang Hyang Paramesti Guru adalah nama lain dari Dewa Siwa. Beliau menjadi gurunya alam semesta. Dalam lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut:

Budha Kliwon Shinta Ngaran Pagerwesi payogan Sang Hyang Pramesti Guru kairing ring watek Dewata Nawa Sanga ngawerdhiaken sarwa tumitah sarwatumuwuh ring bhuana kabeh.

Artinya:

Rabu Kliwon Shinta disebut Pagerwesi sebagai pemujaan Sang Hyang Pramesti Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa) untuk mengembangkan segala yang lahir dan segala yang tumbuh di seluruh dunia.

2. Hari Suci Pagerwesi sebagai pengingat agar manusia meneguhkan iman dan memagari diri dengan ilmu pengetahuan

Editorial Team

Tonton lebih seru di