Ogoh-ogoh Santarasa ST Putra Dharma Chanti, Banjar Jaba Tengah. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Menurut penuturan Made Wahyu Putra, Ketua ST Putra Dharma Chanti, ogoh-ogoh Banjar Jaba Tengah mengambil tema Santarasa. Tema ini mengambil kisah epik Ramayana saat Rama akan menyerang Kerajaan Alengka milik Rahwana. Rahwana kemudian mengutus Patih Sukasrana untuk menyamar menjadi wanara (kera) di pasukan yang dipimpin oleh Rama tersebut.
Sayangnya, penyamaran ini diketahui oleh pihak Rama. Patih Sukasrana kemudian ditangkap dan dibawa menghadap Rama. Namun, bukannya ia disiksa atau dibunuh, Patih Sukasrana justru diberikan wejangan oleh Rama. Hal ini membuat Patih Suksrana sadar sekaligus merasakan kebahagiaan dan kedamaian.
Hal inilah kemudian yang disebut dengan Santarasa. Santarasa sendiri memiliki arti sebagai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua makhluk hidup. Dengan kata lain, bisa disebutkan sebagai suatu keharmonisan yang ada di dalam diri manusia.
"Saat Patih Sukasrana ditangkap dan diberikan wejangan inilah timbul Santarasa di dalam diri utusan Rahwana tersebut," cerita Wahyu saat ditemui di lokasi pembuatan ogoh-ogoh pada Minggu lalu, 16 Maret 2025.