IDN Times/Irma Yudistirani
Di bagian timur Pulau Bali ada Kabupaten Karangasem dengan Ibu Kota Amlapura. Karangasem memiliki luas wiklayah 839,54 Km2 atau 14,90 persen dari luas Provinsi Bali. Secara administrasi Kabupaten Karangasem terdiri dari 8 Kecamatan, 75 Desa, dan 3 Kelurahan.
Kabupaten Karangasem memiliki motto atau slogan Raksakeng Dharma Prajahita yang bermakna berkat perlindungan dharma atau agama untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Sekadar diketahui, pura terbesar di Bali yakni Pura Besakih terletak di Karangasem. Adapun Hari Jadi Kota Amlapura diperingati setiap tanggal 22 Juni.
Mengenai julukan, Karangasem dikenal karena kondisi wilayahnya. Kabupaten ini memiliki gunung tertinggi di Bali yakni Gunung Agung. Gunung aktif ini pernah meletus hebat pada tahun 1963. Sehingga Karangasem dijuluki Gumi Lahar, karena kabupaten ini paling terdampak muntahan lahar pada saat Gunung Agung meletus.
Selain Gumi Lahar, Karangasem juga terkenal karena tradisinya sebagai Gumi Megibung. Karena kabupaten ini memiliki tradisi khas makan bersama dan saling berbagi. Tradisi Megibung pun sudah masuk Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Masyarakat yang akan megibung dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok maksimal berisi delapan orang dengan posisi duduk secara bersila agak miring, mengitari gibungan (makanan) dari arah putaran ke kanan.
Menurut sejarah, konon tradisi Megibung dimulai sejak tahun 1614 Caka atau tahun 1692 Masehi, saat seorang raja Karangasem, I Gusti Anglurah Ketut Karangasem, berperang menaklukkan kerajaan-kerajaan di Sasak. Kala para prajurit sedang istirahat makan, raja kemudian membuat aturan makan bersama dengan posisi melingkar.