Sarana upacara segehan. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Rahinan Kajeng Kliwon merupakan rahinan yang jatuh saat bertemunya Hari Kajeng dan Kliwon. Kajeng adalah bagian dari Triwara yang terdiri dari Pasah, Beteng, dan Kajeng. Sedangkan Kliwon adalah bagian dari Pancawara yang terdiri dari Pon, Wage, Umanis, Paing, dan Kliwon.
Kajeng Kliwon sering dikatakan sebagai hari yang tenget atau pingit atau angker. Hal ini karena rahinan ini sering dikaitkan dengan kekuatan-kekuatan magis, seperti ilmu leak. Oleh karena itu, saat rahinan ini memberikan persembahan segehan yang ditujukan kepada Bhuta Kala atau kekuatan negatif agar tidak mengganggu umat manusia.
Rahinan Kajeng Kliwon jatuh setiap 15 hari sekali. Pada November 2024, terdapat dua rahinan Kajeng Kliwon. Pertama adalah Kajeng Kliwon Enyitan (jatuh setelah rahinan Tilem) yang jatuh pada Senin, 4 November 2024, Soma Kliwon, wuku Krulut. Kajeng Kliwon kedua merupakan Kajeng Kliwon Uwudan (jatuh setelah rahinan Purnama) yang jatuh pada Selasa, 19 November 2024, Anggara Kliwon, wuku Tambir.