5 Hal Sedih Bisa Jadi Ide Tulisan Artikel, Catat Dulu!

30 Jan 2023, 07:00 WIB

Ilustrasi lelaki yang sedang bermain laptop (pexels.com/Michael Burrows)

Banyak orang yang kurang produktif dalam menulis karena keluhan kekurangan ide. Hingga akhirnya, beberapa orang memilih untuk berhenti. Tidak melakukan apa pun dan berakhir membiarkan halaman kosong itu tetap kosong. Padahal ada banyak sekali ide yang bertebaran di luar sana. Berjuta ide terbang di dekatmu, tapi seringkali tidak disadari. Namun bisa saja kamu sadar, tapi enggan untuk menangkapnya.

Contohnya, hal-hal yang pernah kamu lewati. Semua itu padahal bisa dijadikan inspirasi menulis. Bisa juga hal-hal yang pernah dirasakan orang sekitar. Dari yang menyenangkan sampai menyedihkan. Berikut adalah lima hal sedih yang bisa jadi ide topik tulisan artikelmu!

1. Kegagalan dalam hidup

Ilustrasi lelaki yang sedang berteriak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa sangka, kegagalan bisa jadi awal yang membahagiakan. Kegagalan bisa jadi kabar baik untukmu memulai sesuatu, khususnya dalam menulis. Namun semua juga tergantung bagaimana sudut pandangmu memaknai kegagalan itu.

Tentukan sikapmu untuk menghadapi kegagalan dengan melihat peluang setelahnya. Jadikan kegagalanmu menjadi ide dari setiap tulisan. Misalkan, ketika gagal mencapai suatu hal lalu belajar dari setiap kesalahan yang kamu perbuat. Ketika sudah berhasil, kamu bisa membagikan tips dan tricks untuk mencapai itu.

2. Rasa trauma di masa lalu

Ilustrasi siluet perempuan melihat bulan (pexels.com/Alexandro David)

Ketika kamu memiliki trauma dalam lingkungan keluarga, pertemanan, atau percintaan, jadikan saja menjadi topik tulisan artikel. Kamu bisa memberikan tips kepada orang lain untuk menghindari beberapa hal yang menyebabkan trauma itu.

Secara tidak langsung kamu turut andil memberikan inspirasi. Kamu juga turut memberikan peringatan kecil untuk orang lain agar tidak terjun dalam luka. Dengan begitu, banyak orang di luar sana yang lebih mawas diri dan hati-hati.

3. Pengalaman di-ghosting, jadi nice try person, dan korban love bombing

Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Tidak banyak yang sadar, kegalauan dalam percintaan bisa jadi topik tulisan. Malahan banyak orang yang suka untuk membacanya. Seperti halnya topik tentang ghosting, menjadi nice try person, korban love bombing, atau semacamnya.

Apabila kamu memiliki pengalaman pahit dalam dunia percintaan seperti itu, akan jauh lebih baik untuk menjadikannya artikel. Kamu bisa jabarkan topik itu menjadi apa pun. Bisa ciri-ciri lelaki atau perempuan yang ingin ghosting, tanda-tanda terjebak love bombing, atau sesuai kreativitasmu.

4. Penyesalan menyia-nyiakan waktu

Ilustrasi perempuan yang sedang mendengarkan podcast (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kegiatan menunda ternyata juga bisa dijadikan sebuah topik tulisan. Kamu bisa memberikan wejangan kepada banyak orang agar lebih memanfaatkan waktu. Kamu bisa memberikan informasi tentang kerugian menyepelekan waktu.

Ceritakan apa pun yang sekiranya bermanfaat untuk orang-orang. Jadikan kesalahanmu menjadi pembelajaran. Baik itu untuk dirimu sendiri atau orang lain di luar sana. Tentu akan ada banyak orang yang terbantu.

5. Kehilangan sesuatu yang berarti

ilustrasi pasangan yang sedang duduk bersama (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kehilangan sesuatu bisa memberikan ide topik tulisan untuk artikelmu. Kamu bisa memberikan peringatan kepada banyak orang untuk menjaga sesuatu dengan baik. Dalam hal hubungan, kamu bisa memberikan tips mempertahankan hubungan.

Berikan tulisan apa pun yang membuat banyak orang merasa butuh untuk membacanya. Sebisa mungkin apa yang kamu tuliskan juga sesuai dengan situasi kebanyakan orang. Dengan begitu kamu akan lebih bisa menarik banyak pembaca.

Hal sedih tidak selalu membawa keburukan, bukan? Malahan dari hal-hal sedih bisa mendatangkan banyak kebaikan. Misalnya seperti lima hal sedih tadi yang bisa jadi ide topik tulisan artikel. Sekarang, yuk coba eksekusikan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.