Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tenun Gringsing dari Tenganan Pegringsingan di Kabupaten Karangasem. (dok.IDNTimes/istimewa)

Karangasem, IDN Times – Tenun Gringsing sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda nasional pada tahun 2016 lalu. Selain masuk menjadi indikasi geografis, warisan budaya ini juga diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Klian Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, I Putu Yudiana, menyampaikan bahwa Kain Tenun Gringsing merupakan satu-satunya kain double ikat dari 3 kain tenun double ikat yang diakui UNESCO. Selain Tenun Gringsing, dua kain tenun double ikat lainnya di antaranya berasal dari India dan Jepang. Nah, berikut fakta-fakta kain Tenun Gringsing.

1. Tenun Gringsing melambangkan keseimbangan

Tenun Gringsing dari Tenganan Pegringsingan di Kabupaten Karangasem. (dok.IDNTimes/istimewa)

Bagi masyarakat Adat Tenganan Pegringsingan, Tenun Gringsing melambangkan sebuah keseimbangan. Menurut Putu Yudiana, kata Gringsing berasal dari gering yang bearti wabah atau sakit, dan sing artinya tidak. Apabila diartikan secara utuh,  Tenun Gringsing diyakini sebagai kain penolak bala.

2.Merepresentasikan aturan masyarakat adat Tenganan Pegringsingan

Editorial Team

Tonton lebih seru di