Tawur Kesanga di Catus Pata. (Instagram.com/sebalivillage)
Menurut Lontar Sang Hyang Aji Swamandala, pada hari tilem sasih kesanga diadakan upacara Bhuta Yadnya, yaitu upacara kepada para Bhuta Kala (Kekuatan negatif). Upacara ini dinamakan upacara Tawur Kesanga.
Tawur memiliki arti membayar. Maknanya adalah mengembalikan sari-sari alam yang telah digunakan oleh manusia. Upacara ini dilakukan secara bertingkat dimulai dari ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten/kota, tingkat desa, dan area tempat tinggal.
Menurut Lontar Sundarigama, upacara tawur ini ada tingkatannya. Yaitu tingkat Pancasata (Menggunakan 5 ekor ayam) yang merupakan tingkat terendah, tingkat menengah dengan Pancasanak (Dasar caru menggunakan 5 ekor ayam ditambah itik), sedangkan dalam tingkat utama disebut dengan upacara Tawur Agung.
Upacara Bhuta Yadnya ini dipimpin oleh seorang pendeta suci atau pedanda. Biasanya dilaksanakan di perempatan utama suatu daerah atau disebut dengan Catus Pata. Upacara ini biasanya dilakukan pada pukul 12.00 Wita, tepat tengah hari atau tengai tepet.