ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)
Menurut Jeni, hal yang perlu dilakukan dalam menangani dampak psikologis anak yang mengalami pelecehan seksual adalah dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.
"Secara perlahan anak diberikan pengertian bahwa apa yang terjadi padanya itu adalah hal yang tidak benar," ujar Jeni.
Jeni menekankan, dalam hal memberikan pengertian, kasus pelecahan yang ia alami jangan sering-sering diungkit, terutama oleh lingkungan keluarga yang tidak berkepentingan.
"Justru alihkan perhatian anak ke hal-hal positif. Ajak dia bermain atau melakukan kegiatan yang ia suka," papar Jeni.
Selain itu harus tahu akar atau apa yang menjadi pengikat sehingga anak tergantung dengan pelaku. "Misalkan figur ayah yang tidak ia dapatkan di rumah, ia dapatkan dari pelaku. Hal ini harus dipenuhi," ujar Jeni.
Agar anak terhindari dari pelecehan seksual, menurut Jeni, pendidikan seks, seksual, dan seksualitas secara dini, perlu diberikan pada anak. Ketidaktahuan anak mengenai hal tersebut membuat mereka tidak bisa membedakan benar dan salah atas tindakan pelecehan seksual yang terjadi padanya.
"Jadi jika mereka sudah tahu tentu akan mengerti jika apa yang dilakukan terhadapnya salah dan ia bisa memberitahukan kepada orang terdekatnya," jelas Jeni.