Ilustrasi membakar penjor. (Pixabay.com/Alexas_Fotos)
Pegatwakan atau Buda Kliwon Pegatuwakan jatuh pada 35 hari setelah Hari Raya Galungan. Tepatnya setiap Rabu, Buda Kliwon, wuku Pahang. Hari ini menjadi simbol berakhirnya rangkaian perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Pegatwakan berasal dari kata pegat yang berarti pelepasan atau putus. Sedangkan wakan berarti sabda. Pegatwakan dapat dimaknai sebagai melepas tapa yang dilakukan selama 35 hari setelah Hari Raya Galungan. Atau dengan kata lain Pegatwakan merupakan hari sebagai pertanda berakhirnya rangkaian perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pegatwakan jatuh pada Rabu (28/5/2025).
Pada Rahinan Pegatwakan, umat Hindu mencabut penjor yang ditancapkan untuk menyambut pelaksanaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Beberapa sarana upacara yang dipersembahkan seperti canang, banten soda, dan segehan. Setelah hari ini, umat Hindu sudah diperkenankan untuk melaksanakan upacara Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya.
Pelaksanaan rahinan yang selalu datang setiap bulannya merupakan simbol pengingat agar umat manusia khususnya umat Hindu selalu ingat akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta semua manifestasinya. Persembahan harus dilandasi dengan hati yang tulus dan ikhlas.