Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret reruntuhan bangunan akibat gempa di Bali tahun 1917. (TropenMuseum via instagram.com/pejeng_mecande)

Bali pernah mengalami gempa bumi yang menewaskan tiga orang pada 16 Oktober 2021. Masing-masing dua warga Desa Trunyan, Kabupaten Bangli. Kedua orang ini tertimbun tebing longsor. Berikutnya satu orang anak asal Desa Ban, Kabupaten Karangasem yang tertimpa reruntuhan material bangunan.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu terjadi di 8 km Barat Laut Karangasem, Bali. Tepatnya pada koordinat Lintang: 8.32 LS, Bujur: 115.45 BT, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa terjadi pukul 04.18 Wita dengan durasi sekitar 6 detik. Gempa ini juga dirasakan hingga ke Nusa Tenggara Barat (NTB).

Gempa tersebut menambah catatan peristiwa gempa bumi besar yang pernah terjadi di Bali. Kondisi geologis Bali sangat rentan dengan gempa. Posisi Bali dekat dengan pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Akibatnya, Bali kerap mengalami gempa, khususnya di wilayah selatan. Adanya sesar naik Flores di timur laut juga berpengaruh terhadap aktivitas gempa di kawasan utara dan timur Pulau Dewata.

Dalam catatan sejarah, Bali pernah beberapa kali diguncang gempa besar hingga tsunami yang memakan korban. Berikut beberapa gempa bumi dahsyat di Bali.

1. Gempa Bali Utara tahun 1737

Peta Pulau Bali (dulu bernama Baly), tahun 1760. (Geographicus Rare Antique Maps via instagram.com/SejarahKarangasem))

Gempa yang sangat melegenda pernah terjadi di Bali pada tahun 1737. Peristiwa itu tercatat dalam sebuah arsip yang disimpan di Puri Ayodya Buleleng. Dalam penanggalan tradisional, terjadi pada hari Rabu Umanis Kurantil.

Bahkan dalam naskah itu disebutkan juga gempa mengakibatkan pegunungan retak hingga longsor dengan suara yang keras menyerupai guntur. Kejadian ini juga tercatat dalam dua naskah babad yang tersimpan di Museum Gedung Kirtya, yaitu Babad Ratu Panji Sakti dan Babad Buleleng. Disebutkan bahwa gempa itu membuat bukit-bukit di wilayah Buleleng longsor, kemudian disusul dengan datangnya gulungan air bah yang menghanyutkan kawasan pesisir.

2. Gejer bumi tahun 1815

Editorial Team

Tonton lebih seru di