Cara Mengupil yang Benar, Kalau Keliru Bisa Infeksi!

Membersihkan kotoran dalam lubang hidung atau mengupil memang melegakan ya. Selain lubang hidung menjadi bersih, juga membuat aliran udara semakin lancar. Menurut laman Alodokter, meskipun keberadaannya sangat mengganggu, namun upil merupakan penanda sistem kerja organ kamu masih berfungsi dengan baik.
Keberadaan upil ini sangat wajar. Karena selaput lendir di bagian rongga dapat menghasilkan lendir untuk melapisi bagian dalam hidung. Berikut ini fakta-fakta tentang upil yang perlu kamu ketahui:
1.Awal mula munculnya upil
Awal mula munculnya upil sebenarnya berasal dari lendir di dalam hidung yang sering disebut ingus. Hidung dan rongga sinus akan terus-menerus menghasilkan lendir guna melapisi rongga. Lendir juga dapat ditemukan di dalam saluran pencernaan. Fungsinya tentu sebagai bentuk pertahanan alami tubuh.
Asal kamu tahu ya, hidung dan sinus dapat menghasilkan sekitar satu liter ingus setiap hari! Tujuannya untuk mencegah benda asing berbahaya masuk ke dalam saluran pernapasan seperti debu, kuman, serbuk sari, dan kotoran yang ada di udara.
Benda-benda asing tersebut dapat menempel pada ingus serta silia (Rambut halus di sisi dalam hidung). Kotoran yang menempel di ingus itu akan mengering dan menjadi upil, entah terbungkus oleh lendir atau kering. Ingus juga berperan menjaga udara yang kamu hirup tetap hangat, melembapkan bagian dalam hidung, dan melindungi paru-paru.
2. Orang yang kebiasaan mengupil bisa terinfeksi lho
Meskipun keberadaan upil dapat membersihkan hidung, namun kalau kamu terlalu sering mengupil juga dapat berpotensi mengganggu kesehatan. Kok bisa begitu? Sebab kuman di jari yang dipakai untuk mengupil dapat menyebabkan infeksi di dalam hidung. Mengupil juga bukan hal yang baik untuk dilakukan karena dapat melukai lapisan dalam hidung dan menyebabkan mimisan.
Sebaliknya, upil bisa saja mengandung kuman yang dapat berpindah ke jari. Jika tidak segera mencuci tangan, jari tangan yang sudah dipakai untuk mengupil dapat menyebarkan virus-virus tertentu.
3.Seberapa sering kamu mengupil?
IDN Times lalu mewawancarai seorang mahasiswa di Kota Denpasar, Putu Diah (30), terkait intensitas mengupilnya. Ia terbiasa mengupil sepulang dari pasar atau kampus, karena menurutnya selalu banyak debu yang bertebaran. Diah lalu mencoba mengingat-ingat seberapa seringnya mengupil. Dalam seminggu yang ia ingat bisa mengupil dua sampai tiga kali. Meskipun sekarang selalu memakai masker, namun intensitas mengupilnya tidak berkurang. Justru kebiasaan mengupilnya akan berkurang apabila tidak pergi ke mana-mana.
“Gak mungkin ngupil di depan umum. Biasanya sampai rumah pada saat sudah ganti baju, cuci tangan, dan lagi santai baru ngupil. Walaupun rasanya inguh (Tidak nyaman) karena numpuk,” ungkapnya, ketika diwawancara Rabu (14/4/2021) lalu.
Ya, pandemik COVID-19 membuat masyarakat tidak dapat melakukan apa-apa. Jangankan berjabat tangan, menyentuh bagian wajah menggunakan tangan saja harus dihindari. Seperti Ayu Khania (23), yang mulai mengurangi menggunakan tangannya untuk mengupil, mengucek mata dan menyentuh area wajah lainnya. Apalagi ia memiliki sinusitis.
"Jadi semakin jarang ngupil," kata Khania.
4. Lalu bagaimana cara terbaik untuk mengambil upil?
Masih dilansir dari laman yang sama, cara terbaik untuk mengambil upil bukanlah menggunakan jari. Melainkan dengan cara mengembuskan udara dari hidung sampai upil tersebut keluar. Namun kamu harus menyiapkan tisu atau saputangan dulu supaya upil tidak jatuh ke mana-mana.
Kalau kamu lebih suka menggunakan jari untuk mengambil upil, usahakan menggunting kuku secara teratur dan cuci tangan dulu demi mengurangi penyebaran kuman.
Membersihkan hidung bisa kamu lakukan setiap pagi atau malam hari pada saat mandi. Juga bisa membersihkan hidung dengan semprotan air garam, menggun,akan alat khusus (Neti pot), menghirup uap air hangat, maupun menggunakan pelembap udara (Humidifier) agar upil yang terbentuk dalam hidung tidak mengeras.