Burung Mungil Ini Bisa Terbang 3 Hari Nonstop

Blackpoll warbler dikenal sebagai penerbang jarak jauh yang mampu bermigrasi dengan jarak rata-rata 2.500 hingga 3.000 kilometer (km). Hal ini menjadikannya sebagai burung pengicau dengan jarak migrasi terpanjang. Rute migrasi mereka membentang dari bagian timur Amerika Serikat menuju ke bagian utara Amerika Selatan.

Dilansir buku Gatherings of Angels: Migrating Birds and Their Ecology, blackpoll warbler memulai migrasi panjang ketika memasuki musim gugur. Burung-burung ini akan berkumpul di tempat berkembang biak mereka, yang sebagian besar berada di bagian timur laut Amerika Utara. Setelah itu mereka memulai perjalanannya ke arah selatan.

Sebagai penerbang jarak jauh, blackpoll warbler memiliki kemampuan terbang dan stamina yang lebih baik dibanding burung pengicau lain. Mereka mampu terbang selama 72 sampai 88 jam atau sekitar 3 hari nonstop. Perjalanan ekstrem ini harus mereka lalui, karena sebagian dari rute migrasi musim gugur blackpoll warbler adalah melintasi Samudra Atlantik.

Dilansir Sci News, Ryan Norris adalah seorang ahli biologi dari Guelph University yang pertama kali menunjukkan seekor burung blackpoll warbler mampu menyelesaikan penerbangan lintas samudra hingga tiga hari nonstop, dan mencapai jarak 2.770 km di sepanjang pantai timur Amerika Serikat pada tahun 2015. Hal ini tentu saja sangat menakjubkan, mengingat berat burung ini hanya 12 gram.

Blackpoll warbler memiliki kemampuan, naluri, dan insting kuat untuk menavigasi perairan yang sangat luas. Kemampuan navigasinya sangat diperlukan untuk menemukan rute terbaik, menghindari bahaya, dan memastikan bahwa mereka mencapai tujuan migrasi.

Dilansir Movement Ecology Journal, blackpoll warbler dewasa terbang dengan mengandalkan 'peta navigasi' yang dipelajari selama migrasi pertama mereka. Meskipun begitu, mereka tidak hanya mengandalkan naluri bawaan dan insting arah yang terbentuk selama pengalaman migrasinya. Blackpoll warbler juga memanfaatkan pergeseran arah angin sebagai alat untuk membantu mengarahkan diri ke tujuannya tanpa mengeluarkan energi berlebih.

Makanan utama blackpoll warbler sebagian besar adalah serangga, termasuk laba-laba, ulat bulu, kutu, semut, kumbang, nyamuk, dan lalat. Mereka cenderung mencari makanan dari ranting pohon dan semak-semak. Meskipun pemakan serangga, mereka juga mengonsumsi jenis makanan lain karena blakpoll warbler sejatinya merupakan omnivora.

Sebelum melakukan migrasi pada musim gugur, blackpoll warbler biasanya akan memakan buah-buahan bernutrisi seperti beberapa jenis berry dan tanaman pohon yew. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan sebanyak mungkin cadangan makanan sebelum migrasi ekstrem yang mereka lakukan. Saat melintasi samudra, burung-burung ini tidak dapat mendarat. Sehingga mengandalkan cadangan energi yang sudah mereka simpan.

Blackpoll warbler memiliki bentuk sarang unik menyerupai cangkir. Sangkar ini dibuat oleh blackpoll warbler betina menggunakan ranting, kulit kayu, rumput, dan lumut. Para betina membentuk cangkir bagian dalam dengan tubuhnya, berputar dari sisi ke sisi sampai rumput yang dikumpulkan menjadi halus. Setelah sarang bagian dalam berhasil dibuat, mereka akan melapisinya menggunakan bulu.

Bagian luar sarangnya sendiri memiliki diameter sekitar 10 cm dan tinggi sekitar 6,5 cm.
Sedangkan cangkir bagian dalam memiliki diameter sekitar 5 cm dan kedalaman sekitar 2,5 cm. Sarang blackpoll wrabbler biasanya terletak di samping batang pohon, atau pada cabang yang berbentuk horizontal dengan ketinggian 1-3 meter (m) di atas permukaan tanah.

Habitat utama blackpoll warbler berada di hutan boreal dan hutan campuran, terutama di wilayah dengan vegetasi pohon cemara dan pinus. Namun, dilansir Audubon, habitat hutan boreal tempat mereka berkembang biak, terancam oleh aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan perubahan iklim.

Oleh karena itu, perlindungan habitat alami mereka dan upaya konservasi menjadi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini. Dengan upaya pemanfaatan lingkungan yang berkelanjutan seperti pengurangan deforestasi dan penegakan regulasi yang ketat terhadap aktivitas manusia, kita dapat meminimalisasi dampak negatif terhadap ekosistem hutan yang menjadi rumah bagi banyak spesies.

Referensi:

Able, K. P. (Ed.). (1999). Gatherings of Angels: Migrating Birds and Their Ecology. Cornell University Press
Sci News. Diakses pada Maret 2024. Blackpoll Warblers Migrate Up To 12,400 Miles Roundtrip Every Year
J. Morgan Brown & Philip D. Taylor. (2017). Migratory blackpoll warblers (Setophaga striata) make regional-scale movements that are not oriented toward their migratory goal during fall.Movement Ecology Journal
Audubon. Diakses pada Maret 2024. Blackpoll Warbler
Cornell Lab: All About Birds. Diakses Maret 2024. Blackpoll Warbler.