Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kutu daun yang berkoloni di bagian bawah daun tanaman kacang panjang (dok. pribadi/ Nurul Sugiyanti)

Satu hama tanaman yang muncul sepanjang tahun dan paling ditakuti oleh para petani adalah kutu daun. Hama dengan nama latin aphis craccivora koch ini menyerang tanaman Leguminoceae (kacang-kacangan). Dampak yang ditimbulkan dari serangan kutu daun adalah daun mosaik, keriting, kerdil, serta penurunan produksi bunga dan polong. Yuk mencari tahu lebih lanjut tentang kutu daun, silakan simak ulasan di bawah ini, ya!

1. Sekilas tentang daur hidup dan anatomi kutu daun

ilustrasi kutu daun (pixabay.com/ Franco Patrizia)

Kutu daun bereproduksi dengan cara partenogenesis. Partenogenesis adalah reproduksi tanpa melakukan perkawinan. Pada kasus ini, telur berkembang dalam tubuh kutu daun dewasa (imago). Kemudian imago akan melahirkan kutu daun muda (nimfa).

Dilansir cabidigitallibrary.org, kutu daun berbentuk seperti buah pir, berwarna cokelat kehitaman, dan mulutnya bertipe penusuk-penghisap (biasa disebut dengan stilet). Kutu daun juga hidup bergerombol terutama pada bagian tanaman yang masih muda seperti tunas, daun muda, maupun kuncup bunga.

Kutu daun akan berkembang pesat ketika suhu dan kelembapan udaranya tinggi. Namun ketika musim penghujan, populasi kutu daun akan berkurang drastis. Hal ini karena koloni kutu daun jatuh ke tanah tersapu air hujan.

2. Kutu daun juga berperan sebagai pembawa virus atau biasa disebut serangga vektor

Editorial Team

Tonton lebih seru di