Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bahasa Bali Nama Permainan Tradisional Anak

Penukub layangan bebean berwarna kuning dengan motif garis-garis warna-warni di bagian tengah. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Indonesia memiliki beragam permainan tradisional anak sebagai kekayaan budaya yang tak ternilai. Permainan ini menjadi budaya yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Di tengah arus modernisasi, permainan tradisional ini masih tetap eksis dimainkan hingga saat ini.

Permainan tradisional ini memiliki nama yang beragam di masing-masing daerah. Artikel berikut ini akan menyajikan Bahasa Bali nama permainan tradisional anak. Sambil mengenal permainan tradisional tersebut, kamu bisa mengetahui penyebutan permainan tradisional anak-anak tersebut dalam Bahasa Bali.

1. Engklek Bahasa Balinya dengkleng

Engklek atau dengkleng bisa dimainkan oleh anak-anak perempuan maupun laki-laki. Engklek memerlukan keseimbangan, karena saat melangkah menggunakan satu kaki atau dalam Bahasa Bali disebut nengkleng. Setiap pemain harus mengikuti kotak-kotak yang telah dibuat. Kotak-kotak ini ada beragam bentuknya, sesuai dengan kesepakatan bersama. Setiap pemain bermain secara bergiliran.

2. Petak umpet Bahasa Balinya engkeb-engkeban

Petak umpet atau bermain sembunyi-sembunyian. Saat bermain, ada satu orang anak bertugas untuk mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi. Orang tersebut akan berhitung untuk memberikan kesempatan kepada teman-temannya bersembunyi.

3. Main kelereng Bahasa Balinya meplalian guli

Main kelereng selain disebut meplalian guli, juga disebut dengan permainan gundu di Jawa. Jenis permainan kelereng sangat beragam. Intinya, setiap orang harus memiliki kemampuan untuk menembakkan kelereng secara tepat dan keras ke kelereng lainnya menggunakan jari-jari.

4. Engrang Bahasa Balinya tajog

Engrang atau tajog merupakan permainan yang menggunakan sarana batang pohon bambu. Batang bambu ini ada tambahan bilah sebagai tempat berpijak, agar para pemain bisa berdiri di atasnya. Bermain engrang memerlukan kemampuan tersendiri untuk menjaga keseimbangan dan berlari. Para pemain harus adu cepat dengan pemain lainnya menggunakan engrang.

5. Rangku alu Bahasa Balinya cagcag

Rangku alu merupakan permainan yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Permainan ini disebut dengan nama cagcag di Bali. Dua orang memegang empat batang bambu, dan menggerakkan dengan gerakan merapatkan atau melebarkan batang bambu tersebut.

Pemain lainnya melompat di area tengah batang bambu dan berusaha tidak sampai terjepit oleh bambu tersebut. Biasanya saat bermain permainan ini, para pemain akan sambil menyanyikan lagu tradisional yang berirama riang gembira.

6. Congklak Bahasa Balinya maciwa

Permainan congklak dikenal hampir di seluruh Indonesia. Permainan ini menggunakan papan congklak yang memiliki 16 cekung. Sarana lainnya adalah biji congklak yang berjumlah sekitar 98 buah. Biji ini nantinya akan diisi ke setiap cekung congklak secara bergantian. Congklak hanya bisa dimainkan oleh dua anak.

7. Gobak sodor Bahasa Balinya magala-galaan

Permainan tradisional ketangkasan lainnya adalah gobak sodor atau megala-galaan. Gobak sodor atau benteng sodor terdiri dari dua kelompok. Satu kelompok bertugas sebagai penjaga. Sedangkan kelompok lainnya sebagai pemain yang berusaha untuk masuk ke benteng musuh, dan harus melewati penjagaan anggota yang mengadang.

Pemenang ditentukan dari jumlah orang yang berhasil melewati adangan kelompok penjaga. Permainan ini dilakukan secara bergiliran. Saat pemain satu kelompok terkena sentuhan kelompok lain, maka kelompok tersebut harus bertukar posisi sebagai penjaga.

8. Bermain layang-layang Bahasa Balinya melayangan

Salah satu teknik menurunkan layangan dengan memegang tali penimbangnya. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Salah satu teknik menurunkan layangan dengan memegang tali penimbangnya. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Melayangan merupakan permainan tradisional yang populer di Bali dan masih dipertahankan hingga saat ini. Pemain layang-layang sering disebut dengan istilah rare angon. Biasanya musim layangan jatuh pada bulan Mei hingga September atau Oktober.

Bermain permainan tradisional sebenarnya sangat menarik. Permainan ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kreativitas, serta ketangkasan kepada anak-anak. Selain menjadi sehat, anak-anak bisa melepaskan diri dari gadget-nya sejenak.

Share
Topics
Editorial Team
Ari Budiadnyana
EditorAri Budiadnyana
Follow Us