15 Bahasa Bali Alus dan Kruna Andap Tentang Sekolah

Bahasa Bali terdiri dari beberapa kategori seperti bahasa alus, bahasa sehari-hari atau kruna andap, dan bahasa kasar. Bahasa Bali alus biasanya digunakan dalam beberapa situasi seperti acara resmi, orang yang dihormati atau dituakan, orang suci, serta kebiasaan dalam keluarga.
Agar kamu lebih mengerti, artikel ini akan membahas mengenai Bahasa Bali yang berhubungan dengan sekolah. Apa saja? Berikut daftarnya yang dikutip dari buku berjudul Kamus Anggah-ungguh Kruna Bali - Indonesia dan Indonesia - Bali oleh tim peneliti interdisipliner IKIP PGRI Bali 2018.
1. Belajar kruna andapnya adalah malajah, sedangkan bahasa alusnya adalah malajah

Satu di antara fungsi sekolah adalah sebagai tempat belajar. Belajar untuk menuntut ilmu yang bisa menjadi bekal di kemudian hari. Kata malajah (bahasa alus) biasanya digunakan untuk berbicara kepada guru atau pegawai di sekolah.
2. Berkenalan kruna andapnya makenalan, sedangkan bahasa alusnya adalah nyinahang angga

Saat memasuki sekolah baru, seorang siswa dituntut untuk berkenalan dengan teman lainnya. Hal ini bertujuan untuk menambah teman dan memperluas pergaulan. Bahasa alus nyinahan angga sudah jarang digunakan. Biasanya menggunakan kata makenalan saja.
3. Buku kruna andapnya buku, sedangkan bahasa bali alusnya pustaka

Setiap siswa wajib membawa buku ke sekolah, baik itu buku catatan atau buku pelajaran. Buku termasuk peralatan belajar saat di sekolah. Siswa akan mendapatkan pengetahuan dan materi pelajaran dari buku tersebut.
4. Pintar kruna andapnya dueg, sedangkan kruna alusnya adalah pradnyan atau wikan

Lawan kata dueg adalah belog (kruna andap) atau bodoh. Untuk bahasa alusnya adalah tambet. Pergi ke sekolah adalah untuk menuntuk ilmu agar menjadi orang pintar.
5. Guru kruna andapnya guru, sedangkan kruna alusnya adalah acarya

Lawan kata guru adalah siswa. Siswa kruna andap-nya adalah murid. Sedangkan untuk bahasa alusnya adalah murid, siswa, atau sisya.
6. Ikat pinggang kruna andapnya sabuk, sedangkan bahasa alusnya adalah papetet atau sabuk

Ikat pinggang merupakan satu di antara perlengkapan yang wajib digunakan oleh semua siswa sekolah. Ikat pinggang berguna untuk mengencangkan celana atau rok. Selain itu, perlengkapan ini juga untuk menambah kerapian siswa.
7. Lapar kruna andapnya seduk, sedangkan bahasa alusnya luwe

Saat berada di sekolah, siswa biasanya akan merasakan lapar. Hal ini wajar mengingat durasi belajar hingga siang hari. Oleh karena itu, biasanya siswa diwajibkan membawa bekal makanan.
8. Membaca kruna andapnya maca, sedangkan bahasa alusnya ngewaca

Membaca menjadi dasar untuk setiap kegiatan di sekolah. Setiap siswa wajib bisa membaca agar mengerti materi pelajaran yang diberikan. Hampir setiap jam mata pelajaran akan diisi dengan kegiatan membaca.
9. Menjawab kruna andapnya nyawab, sedangkan bahasa alusnya nyawis

Interaksi antara murid dan guru akan terjadi di sekolah atau di kelas. Satu di antaranya adalah saat guru memberikan pertanyaan atau soal. Murid akan menjawab pertanyaan atau soal tersebut.
10. Nama kruna andapnya adan, sedangkan bahasa alusnya pesengan atau wasta

Setiap orang pasti memiliki nama. Nama akan menjadi identitas diri sebagai pengenal. Biasanya untuk memanggil siswa lainnya menggunakan nama pendek atau nama panggilan.
11. Nasihat kruna andapnya pitutur, sedangkan bahasa alusnya piteket

Guru tak hanya memberikan materi pelajaran di sekolah. Mereka juga selalu memberikan nasihat kepada para siswa. Nasihat ini berguna sebagai bekal siswa dalam kehidupan sehari-hari.
12. Pulang kruna andapnya mulih, sedangkan bahasa alusnya budal atau mantuk

Saat jam sekolah selesai, siswa akan pulang kembali ke rumah masing-masing. Siswa hanya doizinkan pulang setelah jam sekolah usai atau ada kegiatan tertentu. Siswa wajib meminta izin guru atau wali kelas saat pulang mendahului jam sekolah selesai.
13. Sakit kruna andapnya gelem, sedangkan bahasa alusnya sungkan atau sengkaon

Setiap siswa bisa mengalami sakit jika kondisi tubuhnya tidak baik. Saat siswa sakit di sekolah, biasanya akan dibawa ke ruang UKS (unit kesehatan sekolah). Jika masih sakit atau tidak enak badan, siswa akan diperkenankan untuk beristirahat di rumah.
14. Tanda tangan kruna andapnya tekenan, sedangkan bahasa alusnya linggatangan

Tanda tangan diperlukan dalam beberapa hal di sekolah, terutama surat-menyurat. Tidak hanya para guru atau pegawai sekolah, siswa juga melakukan tanda tangan. Tanda tangan bentuknya unik dan berbeda-beda untuk setiap orang.
15. Terlambat kruna andapnya kasep, sedangkan bahasa alusnya telat

Setiap sekolah memiliki jam mulai sekolah atau pelajaran. Setiap siswa harus menaati jam mulai sekolah ini agar tidak terlambat masuk sekolah. Biasanya sekolah akan memberikan sanksi atau hukuman jika para siswa terlambat sekolah.
Nah, kamu sekarang sudah mengetahui beberapa kosakata Bahasa Bali alus dan kruna andap yang berhubungan dengan sekolah. Kamu harus mengerti kapan menggunakan kruna andap dan bahasa alus. Jangan salah, ya!