Ilustrasi pohon. (unsplash.com/Lukasz Szmigiel)
Seperti halnya golongan dalam manusia, Lontar Aji Janantaka juga menyebutkan mengenai golongan kayu-kayuan yaitu golongan brahmana, kesatria, dan wesia.
Golongan brahmana, dibagi menjadi dua yaitu:
- Golongan brahmana wanaprapta. Semua kayu golongan brahmana yang tumbuh di hutan seperti kayu dahamulir, kwanditan, cendana, tahep, piling, dan kejimas
- Golongan brahmana nagara seperti kayu slampitan, kayu camplung, dan bonasari.
Kayu golongan brahmana tidak boleh digunakan sebagai bahan bangunan rumah atau tempat tinggal, karena lebih cocok digunakan sebagai bahan bangunan tempat suci.
Golongan kesatria
Kayu golongan kesatria antara lain kayu nangka, jati, sentul, anger, dan keladian. Kayu-kayu ini dianggap berasal dari jenazah orang yang terkena cukildaki. Makanya tidak boleh digunakan sebagai bahan bangunan tempat-tempat suci.
Jika digunakan sebagai bahan bangunan tempat tinggal atau rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yaitu jika kayu tersebut terdapat cela atau cacat dan tidak dapat ditutupi oleh ibu jari, maka tidak boleh digunakan sebagai bahan bangunan.
Golongan wesia
Kayu golongan wesia adalah kayu bayur, bengke, dan gempinis. Lalu di bawah kayu ini terdapat juga kayu pinang, kelapa, enau, serta bambu-bambuan.
Pohon atau tumbuh-tumbuhan sangat banyak kegunaan dan fungsinya bagi umat manusia. Sudah sepantasnya umat manusia merawat dan melestarikannya. Jangan menebang pohon sembarangan ya, terutama saat berada di hutan atau pegunungan.