Pura Tap Sai, Karangasem, Bali (IDN Times/Wira Sanjiwani)
Sembahyang ke Pura Tap Sai ada alur yang harus diikuti. Alur ini sudah tertera di papan pengumuman. Sehingga tinggal diikuti saja oleh pamedek (sebutan umat Hindu yang bersembahyang).
Menurut Mangku Kebut, pamedek tidak bisa langsung datang ke bagian Mandala Utama tempat tiga dewi berstana yakni Dewi Saraswati, Dewi Sri, dan Dewi Laksmi atau disebut Bhatara Rambut Sedana atau juga disebut dengan nama Tri Upa Sedana. Tetapi harus minta izin dulu dari bawah, kemudian melakukan pengelukatan sebelum diperbolehkan masuk ke Mandala Utama.
Alur persembahyangan yang harus dilakukan di Pura Tap Sai yaitu dimulai dari paling bawah di Pelinggih Ratu Penyarikan Pengadang-adang. Lalu dilanjutkan sembahyang di Pelinggih Ratu Gede Mekele Lingsir. Setelahnya ada Pelinggih Widyadara-Widyadari. Kemudian berlanjut pangayengan Dalem Ped (Pura Dalem Ped di Nusa Penida).
Setelah dari sana, lanjut naik lagi menuju ke beji. Selama di beji, pamedek melukat dengan tirta yang bernama tirta bang. Setelah melukat di beji ini, baru diperkenankan masuk ke area madya mandala. Di sana terdapat sebuah Pelinggih Ganesha, atau oleh pamangku setempat disebut Sanghyang Gana. Setelah nangkil di sana, dilanjutkan ke utama mandala yang merupakan komplek Pelinggih Ida Bhatari Tri Upa Sedana. Pelinggih Lingga Yoni juga ada di sini. Setelah itu, dilanjutkan sembahyang di Pelinggih Ida Betari Ratu Niang Bungkut.