Ilustrasi prosesi ngaben. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Seperti telah disebutkan di atas, Amor Ing Acintya biasanya diucapkan pada saat ada orang yang meninggal. Selain ucapan belasungkawa, kalimat ini juga sekaligus sebagai doa. Amor Ing Acintya berasal dari Bahasa Sankserta.
Kalimat ini terdiri dari tiga kata yaitu Amor, Ing, dan Acintya. Amor artinya bukan mati atau meninggal, melainkan memiliki makna manunggal atau menyatu. Ing memiliki arti bersama atau dengan. Sedangkan Acintya adalah sebutan untuk Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Jika digabung, maka Amor Ing Acintya memiliki makna menyatu dengan Tuhan. Sesuai tujuan tertinggi dari Agama Hindu adalah menyatu dengan Tuhan atau yang disebut dengan moksha. Sehingga saat seseorang menyebutkan Amor Ing Acintya kepada keluarga yang ditinggal, itu berarti orang tersebut telah memberikan doa agar roh orang yang meninggal nantinya akan menyatu dengan Tuhan sesuai karmanya.
Untuk menggunakannya, kalimat Amor Ing Acintya ini akan diikuti oleh doa atau ucapan lainnya. Contohnya Amor ing Acintya, dumogi pamargin sang atma antar manunggal ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ucapan ini memiliki makna semoga menyatu dengan Tuhan. Semoga perjalanan sang roh bisa dilancarkan.