Istilah Percintaan Bahasa Bali dan Artinya

Matepuk asibak lima memiliki arti dalam Bahasa Indonesia adalah bertepuk sebelah tangan. Keadaan ini adalah saat seseorang mencintai pujaan hatinya, namun sang pujaan hati tidak menanggapinya. Istilah matepuk asibak lima ini dipopulerkan oleh lirik-lirik lagu pop Bali era tahun 2000-an.

Tresna memiliki arti dalam Bahasa Indonesia adalah sayang atau cinta. Tresna sebagai ungkapan perasaan seseorang terhadap orang yang disayangi atau dicintai. Contoh kalimatnya adalah Bli Made tresna teken Iluh Komang. Artinya adalah Bli Made sayang dengan Iluh Komang.

Medemenan memiliki arti dalam Bahasa Indonesia adalah saling menyukai atau mencintai. Medemenan bisa juga diartikan dua orang yang sedang menjalin hubungan cinta. Contoh kalimatnya adalah Agus medemanan ajak Dayu, pragat melali dogen gaene. Agus saling menyukai dengan Dayu, jalan-jalan saja kerjaannya.

Metunangan dalam Bahasa Bali sedikit berbeda dengan kata tunangan dalam Bahasa Indonesia. Metunangan memiliki arti berpacaran dalam Bahasa Indonesia. Selain metunangan, ada beberapa daerah yang menggunakan kata mekabakan.

Gegelan memiliki arti pacar dalam Bahasa Indonesia. Jika metunangan atau mekabakan adalah status hubungannya, maka gegelan adalah status seseorang terhadap pasangannya. Selain gegelan, bisa juga menggunakan kata tunangan atau kabakan.

Setelah metunangan biasanya akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Pasangan yang sudah menikah disebut dengan mekurenan. Mekurenan berasal dari kata kurenan yang berarti suami atau istri. Jika menyebutkan kurenan untuk perempuan maka memiliki arti istri, begitu juga sebaliknya.

Nganten memiliki arti menikah. Proses saat menikah disebut dengan pawiwahan atau pernikahan. Proses ini untuk menyatakan keabsahan sepasang kekasih yang sudah resmi menjadi suami istri.

Mediman memiliki arti berciuman. Berciuman dengan lebih dalam atau french kiss sering disebut dengan istilah megisep atau mesepsep dalam Bahasa Bali. Beberapa aktivitas yang biasanya dilakukan oleh sepasang kekasih adalah megelut (berpelukan), mejangkut (berpelukan tetapi di tempat tidur), dan mekatuk (berhubungan badan atau berhubungan seks).

Saat menjalih hubungan dengan seseorang, biasanya akan terkait dengan orangtua orang tersebut. Orangtuanya sering disebut dengan istilah calon matu atau calon mertua. Saat sudah sah menjadi pasangan suami istri, maka disebut dengan matua atau mertua. Istilah kekerabatan dalam Bahasa Bali lainnya adalah ipah atau ipar.

Megesah sering disebut dengan curhat dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, bisa juga diartikan dengan bergosip atau gibah. Saat kamu sudah menjalin hubungan cinta dengan seseorang, sebaiknya hindari megesah atau curhat dengan lawan jenis, walaupun dia adalah teman baikmu. Terkadang, hal ini bisa menjadi awal perselingkuhan.

Nah sekarang sudah tahu istilah percintaan Bahasa Bali dan artinya, termasuk selingkuh dalam Bahasa Bali. Kamu juga bisa menghafal istilah-istilah dalam Bahasa Bali di atas, terutama jika kamu sedang menjalin hubungan dengan orang yang dicintai.