5 Lagu Anak untuk Belajar Bahasa Bali, Lirik dan Artinya

Kalau gak diajarkan sejak dini, lalu nunggu sampai kapan!

Banyak cara bisa dilakukan agar generasi muda tidak menghilangkan bahasa daerah dalam percakapannya. Satu contohnya melalui bernyanyi. Anak usia Pendidikan anak usia dini (Paud) di Bali diajarkan bernyanyi lagu Bahasa Bali. Bernyanyi adalah satu cara belajar yang sangat efektif karena bisa dilakukan dengan riang gembira dan sambil bermain.

Ada banyak lagu Bahasa Bali yang dinyanyikan bersama mereka. Selain sebagai lagu rakyat, lagu-lagu ini dipilih karena memiliki lirik yang sangat sederhana sehingga mudah dimengerti dan dinyanyikan. Berikut ini deretan lagu anak untuk belajar Bahasa Bali.

Baca Juga: Cara Menyebut Angka Puluhan Bahasa Bali, yuk Belajar!

Baca Juga: Bahasa Bali Alus Tentang Anggota Keluarga, Ada Tingkatannya

1. Meong-meong

https://www.youtube.com/embed/AZ2Df8hWrPg

Lagu ini digunakan dalam permainan tradisional bernama Meong-meong. Permainan ini terdiri dari dua orang yang menjadi kucing (meong) dan tikus (bikul), dan pemain lainnya berdiri membuat lingkaran. Mereka bertugas untuk menghalangi si kucing agar tidak bisa masuk untuk menangkap tikus yang ada di dalam lingkaran.

Berikut ini lirik lagu Meong-meong:

Meong meong alih je bikule (Kucing carilah si tikus),
Bikul gede gede, buin mokoh-mokoh (tikusnya besar dan gemuk),
Kereng pesan ngerusuhin (sering sekali membuat gaduh),

Juk meng, juk kul, juk meng, juk kul.

Juk berasal dari kata ngejuk atau ejuk yang berarti menangkap atau tangkap. Meng berasa dari kata meong yang berarti kucing, dan kul dari bikul yang artinya tikus.

2. Putri Cening Ayu

https://www.youtube.com/embed/MfvaQV7TG_k

Lagu ini bercerita tentang dialog antara seorang ibu dan anak, saat sang ibu pergi ke pasar untuk berbelanja.

Lirik lagu Putri Cening Ayu:

Putri cening ayu (putri anak cantik),
Ngijeng cening jumah (diam dulu di rumah),
Meme luas malu (ibu mau pergi),
Ke peken meblanja (ke pasar berbelanja),
Apang ada darang nasi (biar ada yang dimakan).

Meme, tititang ngiring (ibu , saya nurut saja),
Nongos ngijeng jumah (diam di rumah),
Sambilang mekumpul (sambil berkumpul),
Ajak titiang dadua (berdua);
Dimulihne dong gapgapin (pulangnya kasih oleh-oleh ya).

3. Ratu Anom 

https://www.youtube.com/embed/I18J9-0Jx7c

Lagu ini erat kaitannya dengan keluarga bangsawan yang berasal dari Puri Pemecutan. Seperti dikutip laman Puriagungdenpasar.com, lagu Ratu Anom diciptakan oleh Raja Denpasar VI, I Gusti Ngurah Made Agung (Ida Cokorda Mantung Ring Rana).

Berikut ini lirik lagu Ratu Anom:

Ratu anom metangi meilen-ilen (raja kecil bangun dan menarilah),
Ratu anom metangi meilen-ilen (raja kecil bangun dan menarilah),
Dong pirengang munyin sulinge di jaba (dengarkan suara suling di halaman),
Dong pirengang munyin sulinge di jaba (dengarkan suara suling di halaman).

Enyen ento menyuling di jaba tengah (siapakah itu bermain sulih di halaman tengah)?
Enyen ento menyuling di jaba tengah (siapakah itu bermain sulih di halaman tengah)?
Gusti Ngurah Alit Jambe Pemecutan (nama),
Gusti Ngurah Alit Jambe Pemecutan (nama).

4. Melali ke Nusa Dua

https://www.youtube.com/embed/q3QjqyctjF0

Lagu ini bukanlah sebuah folk song atau lagu rakyat Bali yang menyebar secara turun temurun. Melainkan lagu modern, diciptakan khusus untuk anak-anak yang memenangi ajang menyanyi anak-anak di stasiun televisi lokal di Bali. Walaupun bukan lagu rakyat, namun lagu ini sangat populer di kalangan anak-anak karena liriknya sangat sederhana.

Lirik lagu Melali ke Hotel Nusa Dua:

Jalan melali, jalan melali (jalan berwisata, jalan berwisata),
jalan melali ke Hotel Nusa Dua (jalan berwisata ke Hotel Nusa Dua).

Demen pesan atin tiange jani (senang sekali perasaan saya saat ini),
Demen pesan atin tiange jani (senang sekali perasaan saya saat ini),
Menegakin motor gede luung gati (mengendarai motor besar bagus sekali).

Suryak, suryak, suryak, suryak (teriak, teriak, teriak, teriak),
heee, turise liu gati, ada polisi hotel (hee, wisatawannya banyak sekali, ada polisi pariwisata/hotel).

Titian sami saking desa (kami semuanya dari desa),
melali ke Nusa Dua (berwisata ke Nusa Dua),
Titiang nunas sinampura (saya mohon maaf),
Antuk keiwangan titiang (atas kesalahan saya).

Titiang mangkin mamargi (saya sekarang jalan),
Melali ke pesisi (berwisata ke pantai/pesisir),
Ke hotel Nusa Dua (ke Hotel Nusa Dua).

5. Peteng Bulan

https://www.youtube.com/embed/SZSH32aUnGw

Lagu Peteng Bulan bercerita tentang hujan di malam hari. Hal ini membuat suasana menjadi dingin dan terdengar suara kodok bersahutan.

Berikut ini lirik lagu Peteng Bulan:

Peteng bulan ujan bales megrudugan (malam hari hujan lebat disertai petir),
Peteng bulan ujan bales megrudugan (malam hari hujan lebat disertai petir),
Katak dongkang pada girang ye mecanda (semua kodok bercanda dengan bersuka ria),
Kung kek, kek kung, kek kong,
Kung kek, kek kung, kek kong.

Dingin pesan awak tiange ngetor (dingin sekali membuat tubuh saya gemetaran),
Dingin pesan awak tiange ngetor (dingin sekali membuat tubuh saya gemetaran),
Nyemak saput ngojog bale tur mesare (mengambil selimut, pergi ke tempat tidur lalu tidur),
Kung kek, kek kung, kek kong,
Kung kek, kek kung, kek kong.

Itulah deretan lagu anak untuk belajar Bahasa Bali, yang wajib dilestarikan agar tidak punah. Jika sejak dini saja sudah diajarkan, maka begitu masuk sekolah dasar, Bahasa Bali tidak lagi menjadi momok bagi mereka.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya